Mengenal Sisingamangaradja XII

SETIAP tahunnya pada tanggal 10 November, kita memperingati Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan kita. Meskipun harusnya jasa-jasa pahlawan terus kita kenang setiap saat dengan mengisi kemerdekaan melalui beragam prestasi.

Nah kali ini kita ingin mengenal lebih jauh salah satu pahlawan nasional dari Sumatera Utara yang tak asing lagi namanya, Sisingamangaradja XII. Ya, bahkan di Medan ada monumen atau patungnya tepatnya di simpang Stadiun Teladan, Medan.

Dalam situs resmi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Sisinga­mangaradja XII lahir di Bakkara, Humbang Hasundutan pada 18 Februari 1845. Wah, 100 tahun sebelum kemerdekaan. Dan ia wafat di Dairi, 17 Juni 1907 dan dimakamkan di Tarutung, Tapanuli Utara kemudian dipindahkan ke Balige tahun 1953 oleh Presiden Soekarno.

Pemimpin legendaris masyarakat Batak bermarga Sinambela ini mempunyai gelar Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Ia naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaradja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. Penobatannya sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatera Utara. Saat itu, Belanda berusaha menanamkan monopoli atas perdagangan di Bakkara.

Pada 19 Februari 1878, Sisingamangaradja XII bersama rakyat Tapanuli menyerang pos pasukan Belanda di Bahal Batu. Namun karena pertempuran yang tidak seimbang, Sisingamangaraja dan pasukannya kalah. Di desa-desa yang belum tunduk pada Belanda, perlawanan pasukannya masih terlaksana. Karena perjuangannya yang tak kenal menyerah itu, Belanda semakin gencar mengejar Sisingamangaradja XII sampai ke desa-desa yang menyebabkan pertempuran meluas. Namun Sisinga­mangaradja tetap gigih melakukan perlawanan.

Kekalahan Belanda pada tahun 1884 atas pasukan Sisingamangaradja XII membuat Belanda melakukan pendekatan dengan menawarkan penobatannya sebagai Sultan Batak dengan berbagai hak istimewa, namun tentu saja ia menolak dengan tegas. Pada tahun 1907, Belanda yang berhasil mengepung Sisingamangaradja di tempat persembunyiannya, di situlah akhirnya beliau gugur ditembak Belanda beserta ketiga putra-putrinya.

Atas perjuangannya itu, Sisingamangaraja XII ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan surat keputusan presiden nomor 590 Tahun 1961,  tertanggal 9 November 1961. (Nur Akmal/Berbagai Sumber)

()

Baca Juga

Rekomendasi