Ditaksir Bernilai 120 Juta Euro

Lukisan Karya Cara­vaggio Ditemukan di Prancis

LUKISAN yang ditemu­kan di loteng sebuah rumah di Prancis baratdaya dua ta­hun silam ternyata hasil karya pelukis Italia bernama Cara­vaggio.

Penemuan ini disebut sebagai suatu peris­tiwa besar dalam sejarah seni. Lukisan tadi nilainya da­pat mencapai 120 juta euro atau sekira Rp1,7 triliun.

Pemeriksaan awal yang dilakukan ahli seni menun­jukkan bahwa lukisan terse­but merupakan salah satu dari dua versi lukisan Caravaggio yang menggambarkan pe­meng­galan Holofernes, seo­rang jenderal tentara Neb­ukadnezar oleh Judith seorang janda cantik dari Bethulia, yang dilukis pada 1600an.

Salah satu versi lukisan tersebut ter­pajang di Galeri Nasional Seni kuno di Ro­ma, Italia, sedangkan versi lain­nya, yang kemungkinan dite­mukan di Toulouse meng­hilang sekira seabad setelah selesai dibuat.

Manurut keterangan harian Prancis Le Figaro yang dilansir dari Mirror, Rabu (13/4), jika lukisan yang dite­mukan ini asli, maka paling sedikit nilainya mencapai 100 juta euro.

Saat ini Museum Louvre Prancis tengah melakukan pengujian yang bisa mema­kan waktu selama setahun hingga selesai.

Kementerian Kebudayaan Prancis telah menjadikan lu­kisan ini sebagai harta na­sional sehingga lukisan ini tidak dapat dibawa keluar dari Prancis sampai 30 bulan se­mentara para ahli memas­tikan keaslian­nya.

Michelangelo Merisi da Caravaggio adalah seorang pelukis Italia yang populer selama hidupnya pada akhir 1600an dan awal 1700an. Namun, karyanya segera terlu­pakan beberapa saat setelah kema­tian­nya hingga akhirnya kembali dikenal pada abad ke-20.

Gaya Lukisannya Penuh Warna Kontras

Pelukis ini lahir dengan nama Mic­helangelo Merisi pada tgl 28 September 1573. Dia lahir dan hidup bersama keluar­ga­nya di Caravaggio, Lombardia (daerah di dekat Milan sekarang).

Karena itulah, dia men­dapatkan nama Caravaggio sebagai julukan yang lebih akrab di lingkungan seniman.

Kata “Chiaroscuro” berasal dari bahasa Itali ‘chiaro’ dan ‘oscuro’ yang berarti te­rang dan gelap.  Chiaroscuro me­nunjuk pada teknik lukis yang me­makai kon­tras­nya cahaya di­padu dengan bayangan yang benar-benar gelap.

Teknik lukis ini meman­faatkan warna terang sebagai cahaya dan warna gelap se­bagai bayangan.

Kontrasnya terang dan gelap tersebut dipakai untuk memperkuat kesan dramatis. Teknik ini sering dipakai oleh para pelukis seperti Leonardo da Vinci dan Raphael, pada abad XVI.  Namun juga pada abad XVII, pelukis za­man barok meng­guna­kan­nya pula, se­per­ti Caravaggio, Rem­brandt atau Georges de La Tour.

Selama empat tahun dia sempat magang pada seniman Italia, Simone Peterzano di Milan. Pada tahun 1593 Ca­ravaggio ber­mukin di Roma. Di kota inilah dia ber­te­mu dengan Kardinal Francesco del Monte yang menjadi sponsor dari karya-karyanya.

Sampai dengan tahun 1606 Caravaggio semakin pro­duktif menghasilkan karya-karya, terutama memenuhi pesanan ‘pejabat Gereja’.

Kehidupan pribadi Cara­vaggio sangat dinamis, seperti layaknya gaya lukisannya yang penuh dengan warna kontras. Hidupnya jauh dari kemewahan maupun foya-foya. (abc/rtr/idp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi