Bangunan MCK Umum di Binjai Terbengkalai

Binjai, (Analisa). Fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) untuk ma­syarakat umum, di Jalan Tuanku Imam Bonjol, Gang Melati, Lingkungan III, Kelurahan Setia, Kecamatan Bin­jai Kota, tepat di tepi Sungai Ba­ngkatan, terkesan terbengkalai.

Pasalnya proyek Tahun Ang­ga­ran 2015 senilai Rp320 juta itu, hingga kini belum bisa digunakan masyarakat, menyusul be­lum di­leng­­kapinya beberapa sarana pen­du­kung, terutama ma­salah ke­te­r­se­diaan air dan aliran listrik.

Rizki (34), salah seorang warga se­tempat, Kamis (26/5) mengaku ke­cewa. Sebab ketiadaan fasilitas MCK umum membuat masyarakat te­­tap menerapkan pola hidup tidak se­hat, karena lebih memilih mandi, men­cuci, dan buang air di sungai.

"Pada dasarnya, kami hanya meng­harapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kota Binjai, agar ba­ngunan MCK ini bisa cepat di­gu­nakan masyarakat. Jangan sam­pai ini jadi proyek sia-sia," te­rang ayah satu anak itu.

Keluhan serupa turut diung­kap­kan Imran (36), warga lainnya. Bah­­kan dia menilai kinerja Dinas Pe­kerjaan Umum Pemerin­tah Kota Bin­jai sangat mengece­wa­kan, ka­rena dianggap tidak mampu me­laksanakan dan mengawasi penger­ja­an itu dengan baik.

"PU itu cuma bisa janji. Sebab me­reka sempat bilang, segala yang ku­­rang pada bangunan MCK itu akan segera ditambahkan. Paling lama di bulan April kemarin. Tapi sam­­pai sekarang, tidak juga ada rea­lisasinya," seru Imran.

Terpisah, Kepala Bidang Cipta Ka­rya Dinas Pekerjaan Umum Pe­merintah Kota Binjai, Ridho In­dah Purnama, menyatakan, pi­hak­­nya sudah optimal mengu­pa­yakan per­ce­patan penyelesaian fasilitas MCK umum di Jalan Tuanku Imam Bon­jol, Gang Me­lati, Lingkungan III, Kelurahan Setia.

Hanya saja menurutnya, peng­ham­bat utama penyelesaian peker­jaan pembangunan fasilitas MCK umum itu, karena Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam proyek tersebut, di­anggapnya tidak mampu bekerja dengan baik.

"Tugas kita sudah optimal. Justru yang salah itu, Ketua KS­M. Sudah­lah pekerjaannya tidak selesai, se­karang dia malah me­larikan diri. Pa­dahal seluruh biayanya itu sudah kita setor ke re­kening mereka," te­rangnya.

Menyikapi kekecewaan dan tun­tu­tan masyarakat agar fasilitas MCK umum terkait bisa segera digunakan, Ridho mengaku pihak­nya sudah mulai melakukan perbai­kan dan penambahan be­berapa sa­rana pendukung.

"Sudah kita upayakan. Sebab ke­marin itu kita sudah daftarkan pe­ma­sangan meteran listrik ke PLN, de­ngan menyetorkan biaya ad­mi­nis­trasi Rp1,5 juta. Kemungkinan se­telah itu, kita upayakan buat su­mur bor," jelasnya. (wa)

()

Baca Juga

Rekomendasi