Pesona Gamestone

Neon, Si Gemstone Bersinar

Oleh: Sari Ramadhani.

WARNA agak kuning kehijau-hijauan tampak berkilau di bawah cahaya. Bentuknya agak lonjong dan ukurannya beragam. Ping­giran cangkang pengikatnya tampak cantik, sepadan dan bervariasi. Pecinta gemstone pasti sudah umum dengan wujud Batu Neon. Jika dipandang-pandang, batu ini mirip buah zaitun.

Batu Neon berasal dari Provinsi Aceh. Sudah banyak yang tahu jika Aceh merupakan salah satu gudangnya batu akik di wilayah nusantara. Tidak hanya Neon, begitu banyak gemstone yang berasal dari salah satu daerah istimewa di Indonesia itu. Sebut saja Batu Solar, Bio Solar, Lumut Aceh, Giok Aceh sepertinya lebih sering disebut-sebut para pecinta gemstone dibandingkan Batu Neon.

Termasuk dalam kategori Idocrase, Neon juga memiliki karakter batu kristal dan tembus pandang jika diberi cahaya. Pada umumnya batu yang berasal dari Aceh memang lebih banyak berjenis Idocrase dan kristal. Menurut berbagai sumber, Warna cantik pada Batu Neon dulunya berasal dari pembiasan warna dasar putih pada batu itu. Namun seiring proses alam, batu tersebut lama kelamaan berwarna kuning kehijauan seperti buah zaitun.

Lain halnya dengan yang disam­paikan Ketua Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU) Marojahan Batubara, ia menyebutkan tidak banyak yang benar-benar paham dengan Batu Neon selain sang punya batu, yaitu masyarakat Aceh dan sekitarnya. Menurutnya, berda­sarkan ilmu gemologist, Batu Neon sebe­narnya adalah Batu Idocrase yang berasal dari sungai-sungai yang ter­bentang di sepanjang Aceh.

"Kalau Batu Neon memang tidak banyak yang paham kecuali orang Acehnya sendiri. Sebenarnya bahan mentahnya itu disebut Idocrase. Entah apa sebabnya jadi disebut Ba­tu Neon," ucap lelaki yang gemar mengisap cerutu itu.

Istilah Batu Neon muncul dari para pedagang batu di Aceh. Mereka mem­bawa batu-batunya keluar daerah dengan nama Neon dan akhirnya terkenal seantero jagad Indonesia dengan sebutan Batu Neon. Oja, sapaan akrab pria itu, mengatakan Idocrase itu disebut Batu Neon karena apabila batu akik tersebut diletakkan di bawah cahaya akan memunculkan bias atau kilau berwarna putih, seperti bola lampu Neon.

"Jika dikonteskan, si Batu Neon ini masuk dalam kelas Idocrase. Kalau di Aceh, Batu Neon ada kelas kontesnya sendiri. Karena batu ini khas dari daerah tersebut," ucapnya.

Sampai saat ini, Batu Neon tak pernah sepi penghobi. Menurut Oja, ada saja orang yang mencari dan ingin memiliki Batu Neon sebagai koleksi pribadi. "Batu Neon banyak yang berminat, baik untuk dikoleksi maupun jual beli. Hal itu karena Neon termasuk salah satu Batu Idocrase kualitas terbaik," paparnya.

Ciri-ciri lain dari Batu Neon Aceh yakni jika dipandang secara teliti, tak hanya biasan warna putih seperti air di dalam batu, kadang tampak juga warna bias hijau keemasan pada batu itu. Semakin dipandang tampaknya Neon akan semakin bersinar.

Berbeda halnya dengan yang dike­mukakan salah seorang wanita kolektor gemstone, Herlina Darus, ia menuturkan Batu Neon termasuk kategori batu Aceh yang cukup langka dibandingkan batu akik asal Aceh lainnya. Batu Neon sangat bagus karena seperti ada airnya di dalam batu tersebut.

"Sama seperti batu lainnya yang berasal dari Aceh, Batu Neon sangat bagus dan disukai para kolektor gemstone. Ke­isti­mewaannya adalah karena Batu Neon agak langka. Di dalam batunya seperti ada 'gi­wangnya' atau batunya bersinar seperti bintang," jelasnya dengan semangat.

Semakin bagus kualitas sebuah Batu Neon, lanjut Herlina, maka semakin kelihatan pula 'giwang' yang ada di dalam batu itu. Berbanding lurus dengan kecantikannya, semakin berkualitas Batu Neon maka harganya akan meningkat sesuai permintaan kolektor.

"Batu Solar dan Lumut Aceh memang bagus. Tapi Batu Neon ini pun tidak kalah bagus. Apalagi kalau sudah bodyglass atau kami biasanya menye­butnya sudah 'berair' dan kuali­tasnya pasti tinggi," beber warga Jalan Gagak Hitam itu.

Meskipun kondisi gemstone sedang menurun drastis, ia mengaku pecinta Batu Neon masih tetap ada hingga hari ini. Batu Neon tetap dicari para peng­gemarnya. Saat ini, Batu Neon cukup langka dan agak sulit ditemukan di pasaran.

"Kalau sekarang Batu Neon sudah agak susah didapat, semakin langka. Hal itulah menyebabkan harganya mahal. Kalau batu-batu akik lainnya dari Aceh masih banyak. Sekarang masih ada harga Batu Neon dibanderol seharga Rp10 jutaan," tukasnya.

Harga batu-batu jenis Idocrase memang bervariasi tergantung kuali­tasnya. Jika kualitasnya super seperti yang disampaikan Herlina, maka harganya bisa selangit. Perawatan Batu Neon hampir sama dengan batu akik lainnya, yaitu rutin dibersihkan setelah dipakai agar tidak ada noda dan bekas keringat yang menempel dan membuat Batu Neon menjadi lembab.

()

Baca Juga

Rekomendasi