Beberapa Permainan Sulap Berakhir Tragis

KALANGAN pesulap, ilusio­nis, mentalis, escape artist, mereka semua mempunyai faktor resiko tinggi dalam pekerjaannya dan hal inilah yang membuat pertunjukan mereka menjadi menarik.

Karena itu untuk menjadi seo­rang magician yang baik tidak hanya dibutuhkan keahlian sulap semata tetapi juga perencanaan yang matang, stamina yang prima, serta kesempurnaan eksekusi.

Sayangnya, seorang pesulap mahir seperti Harry Houdini pun harus menerima pelajaran ini de­ngan pahit setelah tewas terkubur hidup-hidup pada 31 Oktober 1926. Peristiwa ini mungkin bukan yang pertama tetapi yang jelas bukan pula yang terakhir karena setelah itu masih banyak pesulap ternama yang mengalami nasib serupa. Berikut beberapa  trik sulap yang berakhir menimbulkan bencana:

 Karr The Mysterious. Pria bernama asli Charles Rowan ini adalah seorang pesulap dan escape artist dari Afrika Selatan yang terkenal antara tahun 1920-1930 dengan aksi-aksinya meloloskan diri dari maut yang mendebarkan.

Pada tahun 1930, Karr mela­kukan lagi aksinya di Spring­fontein, Afrika Selatan. Aksi tersebut adalah yang terakhir baginya karena kesalahan per­hitungannya sendiri.

Karr mencoba untuk melo­loskan diri dari ikatan “straight jacket” sementara seorang asi­stennya mengendarai mobil de­ngan kecepatan sekitar 72 km/jam dari ja­rak 180 meter langsung menuju ke arahnya.

Jika dikalkulasikan maka Karr hanya mempunyai waktu 10-15 detik untuk lolos dari straight jacket dan melompat sebelum mobil tersebut melindasnya. Kare­na salah perhitungan dengan kecepatan mobil tersebut, Karr gagal meloloskan diri tepat pada waktunya sehingga terlindas mo­bil tersebut.

Diiringi tepuk tangan penonton yang mengira hal tersebut adalah bagian dari aksinya, Karr dibawa ke rumah sakit namun tidak mam­pu bertahan. Sebelum meninggal Karr menyatakan bahwa asisten­nya sama sekali tidak bersalah, dia lah yang salah perhitungan.

“Amazing Joe” Burrus. Pesulap yang kala itu berusia 32 tahun ini sangat mengidolakan Houdini. Karena itu pada malam Halloween 1992, yang merupakan ulang tahun kematian Houdini, Burrus berusaha menyelesaikan trik diku­bur hidup-hidup yang gagal dila­kukan Houdini. Trik ini dilakukan dengan tubuh terikat rantai lalu dimasukkan peti mati yang dikun­ci dari luar kemudian dimasukkan dalam liang sedalam dua meter dan dituangkan campuran semen seberat 7 ton di atasnya.

Mengingatkan

Nasehat dari orang-orang di sekelilingnya termasuk seorang reporter yang mengingatkan bah­wa campuran semen akan me­ngeras dengan sangat cepat se­hing­ga mungkin peti matinya akan hancur tidak dihiraukan Burrus. Dan benar saja, hanya dalam hitungan detik setelah semen dituangkan, peti matinya tidak mampu menahan berat semen dan hancur, mengubur Burrus hidup-hidup tanpa sempat keluar dari mati peti.

Madame Delinsky. Trik me­nang­kap peluru adalah salah satu trik sulap paling berbahaya. Trik ini dilakukan dengan cara pesulap ditembak dari jarak tertentu dan pesulap harus menangkap peluru sebelum mengenai tubuhnya. Tentu saja hal ini cuma sekedar trik. Pesulap tidak mungkin benar-benar menangkap sebuah peluru dengan kecepatan yang tidak terlihat mata.

Akan tetapi hal ini tidak me­ngurangi resiko trik menangkap peluru ini. Tercatat lebih dari 15 orang pesulap mengalami bencana ketika beraksi di panggung de­ngan trik ini. Salah satunya yang paling terkenal mungkin kasus tewas­nya pesulap Madame Delinsky, seorang pesulap Polandia yang waktu itu tengah beraksi untuk seorang bangsawan di Arnstadt, Jerman.

Dalam aksinya tersebut Madame Delinsky ditembak oleh enam orang asistennya dan harus mampu menangkap ke enam pelu­ru tersebut. Namun salah seo­rang asistennya keliru memasukkan peluru aktif bukan peluru kosong yang biasa digunakan. Madame Delinsky terluka parah tertembus peluru di perut dan tewas di rumah sakit dua hari kemudian.

Janaka Basnayake. Pesulap dari Sri Lanka ini baru berusia 24 tahun ketika melakukan aksi menega­ng­kan demi memecahkan rekor dunia Guinness Book sebagai orang yang dikubur hidup-hidup paling lama. Ketika melakukan trik ini, hampir semua pesulap meng­gunakan ilusi tertentu sehingga mereka tidak benar-benar dikubur. Terkecuali pesulap David Blaine yang benar-benar menghabiskan 6 hari dikubur hidup-hidup.

Tetapi berbeda dengan David Blaine yang memang profesional dan dikelilingi oleh peralatan dan tim kesehatan profesional pula, Basnayake tidaklah demikian. Basnakaye tewas kehabisan nafas di depan ribuan penonton setelah dikubur hidup-hidup selama tujuh setengah jam.

Hal ini terjadi diduga karena saluran udara yang dibuat tertim­bun tanah. Ironisnya, aksi Basna­yake ini tidak dicatat oleh pihak Guinness Book of World Record.

The Great Lafayette.   Mempu­nyai nama asli Sigmund Neuber­ger, pesulap dari Jerman ini adalah salah seorang pesulap de­ngan bayaran tertinggi di zamannya. Dikenal sebagai seorang pe­nya­yang binatang, Lafayette meme­lihara banyak sekali hewan peliha­r­aan di rumahnya. Salah satu yang paling disayanginya adalah seekor anjing terrier bernama Beauty. Anjing ini adalah hadiah dari seorang pesulap lain yang tidak kalah terkenal, Harry Houdini.

Ketika hendak melakukan aksi terakhirnya di Edinburgh, Beauty mati karena usia tua. Lafayette sangat bersedih dan berpesan jika dia kelak mati agar dikubur di­samping anjing kesaya­ngannya ini. Empat hari kemudian ketika Lafayette menampilkan trik The Lion Bride, entah kenapa tiba-tiba panggung terbakar.

Lafayette sebenarnya mampu ke­luar dari gedung tetapi me­mutuskan kembali masuk untuk menyelamatkan kudanya yang tertinggal di dalam. Lafayette tewas terbakar bersama 10 orang penonton dan dikubur disamping Beauty. (jb/mbc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi