Medan, (Analisa). Mantan pemain PSMS Medan era tahun 70-an, Tumpak Uli Sihite optimis kesebelasan kesayangannya, “Tim Ayam Kinantan” lolos ke Babak 8 Besar Liga 2 PSSI.
Hal tersebut diungkapkan Tumpak Uli Sihite di saat menyaksikan pertandingan PSMS Medan melawan PSIS Semarang di Stadion Teladan Medan, Sabtu (7/10). Dalam pertandingan ini PSMS Medan menang telak 3-1.
"Permainan PSMS hari ini (saat menghadapi PSIS-red) sudah lebih baik dibanding ketika menjamu Persibat," ujar Tumpak.
Organisasi antar lini kerjasamanya sudah lebih baik, penyerangan pun sudah cukup variatif tak hanya mengandalkan striker I Made Adi Wirahadi, pemain sayap mampu menusuk masuk hingga ke area penalti PSMS, sehingga mampu mengobrak-abrik pertahanan PSIS.
Selain itu, PSIS kesulitan mengembangkan permainan karena keberhasilan pemain melakukan pressure dengan menerapkan permainan keras ala Medan yang dikenal dengan permainan 'rap-rap'.
Senjata Pamungkas
Permainan ini menurut Tumpak memang merupakan senjata pamungkas PSMS sejak era tahun 70-an, terbukti bisa meredam permainan lawan seperti PSIS. "Permainan 'rap-rap' ini sudah ada sejak tahun 1970-an dan memang senjata andalan PSMS dari dulu yang merupakan pressure mental bagi lawan," katanya.
Permainan keras ala 'rap-rap' asli ciri khas Medan, dan tercipta dari keinginan penonton. "Kalau kami sudah mau melakukan sliding tackle, penonton lantas menyemangatinya dengan teriakan 'rap-rap'. Permainan keras ala 'rap-rap' yang dimainkan PSMS dalam dua pertandingan terakhir Babak 16 Besar terbukti ampuh membawa kemenangan ini, sebenarnya menurut Tumpak belum sekeras permainan PSMS di eranya.
"Kalau dulu jika pemain lawan belum sampai terangkat kena sliding tackle, belum puas rasanya. Kalau sekarang belum sampai kayak gitu," ujarnya. Sebab itu, dalam menghadapi pertandingan menentukan atau laga terakhir di Grup B saat bertandang menantang Persita Tangerang pada 11 Oktober, PSMS harus tetap menerapkan permainan menyerang yang lebih tajam, tapi berani melakukan terobosan yang berbahaya, selain tetap memainkan gaya 'rap-rap' yang memang ciri khas anak Medan. (fp)