Oleh: Muhammad Arifin. Banyak cara dilakukan sekolah untuk merayakan Hari Pahlawan yang setiap tahun diperingati pada 10 Nopember.
Di Medan, ada yang berbeda dilakukan SD Muhammadiyah 23, Jalan Denai Gang Mulyajadi Medan. Tahun ini, perayaan Hari Pahlawan dilakukan dengan menggelar lomba busana bertema kepahlawanan, dan outing class.
Outing class mengunjungi Taman Makam Pahlawan di Jalan Sisingamangaraja Medan, dilanjutkan kunjungan ke Museum TNI AD di Jalan Imam Bonjol. Rombongan menggunakan mobil “odong-odong”.
Siswa bersemangat mengikuti perayaan Hari Pahlawan, mereka datang pagi-pagi, ada yang berpakaian seperti Teuku Umar dan Cut Meutiah (pahlawan dari Aceh). Sejumlah siswi didandangi memakai kebaya dan sanggul mirip pahlawan RA Kartini. Aduh cantiknya!.
Ada juga yang didandani mirip Proklamator RI, Soekarno, pahlawan lain seperti Pangeran Antasari, ada yang mengenalkan pakaian mirip Tengku Imam Bonjol dari Sumatera Barat.
Para siswa yang didandani mirip pahlawan tersebut menyedot perhatian, orangtua dan murid-murid lainnya. Tidak sedikit yang meminta berswafoto.
Agar lebih menarik para siswa yang berdandan seperti pahlawan juga mengenakan topeng.
Kepala SD Muhammadiyah 23 Medan, Herlina, SPd mengatakan, perayaan Hari Pahlawan tahun ini diadakan sedikit berbeda, siswa diperkenalkan tentang kepahlawanan tidak hanya cerita melalui buku teks, tetapi juga ziarah langsung ke Taman Makam Pahlawan. “Melalui kunjungan tersebut siswa diajarkan tentang perjuangan para pahlawan dan mengenalkan pahlawan Sumatera Utara yang telah gugur,” katanya.
Selama berziara, siswa juga diperkenal para gubernur Sumatera Utara yang telah gugur, di antaraya siswa berdoa di pusara mantan Gubsu Raja Inal Siregar dan sejumlah pahlawan.
Ada yang unik, siswa membaca nama-nama pahlawan di papan nisa. Ada yang bertanya, apakah ini makam Presiden Suharto. Pasalnya, mereka membaca nama di batu nisa Peltu Suharto. “Bu ini makam Bapak Suharto, presiden dulu?” Tanya siswa tersebut.
Spontan ibu guru menjawab,” Pak Suharto makam di Jawa. Itu namanya saja yang sama. Itu pahlawan juga”.
Kunjungan diakhiri dengan penjelasan dan nasehat agar kepada para siswa agar memahami perjuangan para pahlawan. Untuk generasi muda, dimitan menghargai jasa pahlawan dengan belajar lebih giat. Kunjungan dilanjutkan ke Museum TNI untuk mengenalkan senjata yang digunakan para pahlawan dulu dalam bertempur merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Elfira, Ayu dan Adinda Kelas III SD Muhammadiyah 23 Medan
Kami bertiga didandani mirip pahlawan RA Kartini. Kami berdandan seperti ini di salon. Senang sih bisa berdandan mirip ibu RA Kartini dulu. Kalau pahlawan yang kami sukai tentunya RA Kartini.
Syifa Kelas III SD Muhammadiyah 23 Medan
Hari Pahlawan sekolah kami mengadakan perlombaan baju pahlawan, mengadakan upacara. Saya memakai baju Cut Meutiah.

Muflih Jamaluddin Kelas VI A SD Muhammadiyah 23
Saya di Hari Pahlawan ini ikut lomba memakai kostum tentang pahlawan. Saya memakaikan pakaian mirip Teuku Umar. Dari banyak pahlawan saya suka Sukarno, Tengku Imam Bonjol. Saya sudah Sukarno karena merupakan presiden pertama RI.