Miniatur Surfing Tembus Pasar Eropa

HASIL kerajinan warga Pana­rukan Situbondo yang diker­ja­kan dengan alat tradisional patut diacungi jempol. Pasalnya, pro­duk pengrajin miniatur surfing dan gantungan kunci dengan ber­b­agai motif ini berhasil menem­bus pasar Eropa  dan Timur Te­ngah.

Limbah kayu jabon dan kayu da­dap yang biasa digunakan un­tuk pagar rumah ternyata mem­punyai nilai ekonomis tinggi. Me­la­lui proses kreatif pengrajin ber­nama Asmuni limbah kayu terse­but disulap menjadi barang ke­raji­nan.

Sebut saja gantungan kunci se­perti miniatur surfing atau se­lan­car, gitar dan kaki mini. Kerajinan berupa miniatur surfing atau selancar banyak diminati konsu­men dalam dan luar negeri. Per­min­taanya pun terus meningkat hingga pengrajin kewalahan me­menuhi pasar.

Negara Spanyol, Amerika dan Arab Saudi merupakan konsu­men terbesar kerajinan tangan ter­sebut. Selain memenuhi pasar in­ternasional, pengrajin rumahan ini juga mengirim produknya ke pulau Bali.

Proses pembuatannya pun ter­bi­lang mudah. Awalnya lim­bah kayu yang sudah dikum­pul­kan, dipotong dengan gergaji mesin lalu dibentuk menyerupai papan selancar.

Setelah jadi po­to­ngan tersebut dicat ber­war­na-war­ni lalu diberi motif yang me­narik mata.

Harga gantungan kunci ini pun bervariasi mulai dari Rp2.500 ru­piah hingga Rp10.000 ribu. (okz)

()

Baca Juga

Rekomendasi