Medan, (Analisa). Sahat Pardede (50) seorang penarik becak dayung warga Jalan Binjai Km 15,8, Diski, ditemukan warga tewas terlentang di Jalan Ayahanda, Selasa (11/4) pagi. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya.
Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic mengatakan, Sahat tewas akibat penyakit. Untuk keperluan visum, jenazahnya dibawa petugas ke RS. Bhayangkara Jalan KH. Wahid Hasyim. Dari keterangan warga, selama ini Sahat hidup menggelandang di seputaran Jalan Ayahanda.
Orang pertama yang menemukan jenazah Sahat adalah petugas jaga malam, Roni (28) penduduk Jalan Ayahanda. Karena curiga, Roni memanggil tenaga medis yang tinggal dekat tempat kejadian, Mira dan Willi. Setelah dicek, ternyata Sahat sudah tidak bernyawa lagi. Mereka selanjutnya menghubungi pihak Polsek Medan Baru.
Hasil medis menyatakan Sahat tewas akibat penyakit yang sudah lama dideritanya. Tetapi tidak disebutkan penyakitnya. Waktu ditemukan Sahat memakain celana pendek dan kaos putih. Topi yang dipakainya tergeletak tidak jauh dari jenazahnya.
Diringkus
Karena menganiaya seorang wanita pekerja kafe, IL alias Teyen (41) warga Jalan Binjai Km 12,5, Dusun V, Desa Puji Mulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, ditangkap petugas Reskrim Polsek Medan Sunggal, Selasa (11/4).
Dikatakan Kapolsek Medan Sunggal Kompol Daniel Marunduri, korban Fitriani (31) penduduk Jalan Metal, Pasar III, Mabar Hilir Kecamatan Medan Labuhan, dianiaya Teyen di tempat kerjanya Jalan Binjai Km 13, Gang Horas, Desa Puji Mulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Barang bukti diamankan kayu panjang sekitar 1 meter.
Kejadiannya dipicu karena korban menolak diajak kencan pelaku. Dari keterangan beberapa saksi, kata Daniel, pelaku sudah berulangkali membuat keributan di kafe tempat korban bekerja. Bila memesan minuman, Teyen juga tidak pernah membayar. Akibat penganiayaan tersebut, korban luka memar dan bengkak di kepala. Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengakui perbuatannya. (wan)