Gigi dan Jaringan Pendukungnya

Oleh: drg. Fellicia Lestari.

Mungkin kata jaringan pendu­kung gigi terdengar asing untuk anda. Tahu­kah an­da bahwa gigi tidak hanya berdiri sendiri, melainkan ada jaringan yang mendu­kung gigi sehingga dapat berdiri dan bertahan dengan kokoh di dalam rongga mu­lut? Lalu, apa peran dari ja­ringan pendukung gigi ini? Apa fungsinya? Seberapa penting jaringan pendukung gigi ini terhadap gigi?

Jaringan pendukung gigi ini sering disebut dengan ja­ringan periodontal. Jaringan pendukung gigi terdiri dari gusi, tulang yang mendu­kung gigi, sua­tu jaringan ikat yang dikenal de­ngan ligamen periodontal dan suatu ja­ring­an yang terkalsifikasi yang dikenal dengan sementum.

Jaringan pendukung gigi meme­gang peranan yang pen­ting dalam men­­jaga kese­hatan gigi karena jari­ngan pen­dukung menjaga gigi te­tap kokoh pada tempatnya. Oleh sebab itu, kesehatan ja­ringan pendukung gigi ini perlu dijaga. Gusi sebagai salah satu jaringan pendu­kung gigi perlu dijaga kese­hatannya.

Gusi yang meng­alami penurunan dapat me­nyebab­kan tersingkapnya akar gigi sehingga gigi men­jadi ngilu. Pen­ggunaan paksa tusuk gigi dapat menyebabkan pe­nu­runan gusi. Teknik menyi­kat gigi yang terlalu kuat de­ngan menggunakan sikat yang ka­sar juga dapat me­nye­babkan penurunan gusi.

Oleh sebab itu, hal terse­but harus dihindari. Peng­gunaan tusuk gigi se­baiknya diganti dengan mengguna­kan benang gigi (dental floss) dan sikat gigi yang kasar dapat diganti dengan sikat gigi yang lembut (soft). Po­sisi gigi yang tidak normal, kelainan ben­tuk gigi, tulang yang tipis, perge­rakan gigi akibat alat ortodonti juga da­pat menyebabkan penurun­an gusi.

Penumpukan karang gigi yang banyak juga menyebab­kan terjadinya radang pada gusi. Radang ini awalnya di­tandai dengan gusi yang ber­darah saat menyikat gigi. Apa­bila dibiarkan terus me­nerus tanpa ditangani, radang gusi ini dapat bertambah parah dan mengenai jaringan pendukung gigi sehingga jaringan pendukung gigi juga mengalami peradangan.

Peradangan pada jaringan pendu­kung gigi ini menye­bab­kan kehilangan tulang pendukung gigi. Kehilangan tu­lang ini dapat menyebab­kan gigi cen­derung goyang atau gigi terlihat se­makin me­manjang, walaupun gigi ti­dak berlubang. Gigi yang goyang atau memanjang apa­bila tidak mendapat perawat­an yang tepat, lama kelama­an akan lepas. Lepasnya gigi sangat merugikan individu ter­sebut.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal tersebut sa­ngat direkomendasikan un­­tuk membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali dan memerik­sa­kan gigi secara rutin ke dokter gigi se­tiap 6 bulan sekali.

Individu dengan penyakit diabetes mellitus memiliki ri­siko kehilangan tulang pen­dukung gigi yang empat kali lebih besar dibandingkan dengan in­dividu normal. Oleh sebab itu, indi­vidu de­ngan penyakit diabetes harus mem­beri perhatian lebih terhadap ke­sehatan jaringan periodonsiumnya dan mela­kukan kontrol berkala terha­dap penyakit diabetes melli­tusnya.

Gigitan yang meng­ganjal, kebia­saan buruk seperti meng­gesek-gesek gigi saat tidur juga memberi pe­nga­ruh buruk terhadap ke­sehatan jaringan pendukung gigi.  Mari jaga kesehatan gigi dan jari­ngan pendukung An­da. Mari perik­sakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

()

Baca Juga

Rekomendasi