Lima Fakta Mengagumkan Tentang Tanaman

DI BIDANG biologi, “ta­naman dise­pe­lekan orang” dan sering menjadi ba­han le­lucon. Dipastikan ta­naman tidak kari­mastik bila diban­ding dengan ikan paus yang besar, hewan purba dinosau­rus atau makhluk-mak­­hluk sebesar jari tangan yang bisa membunuh Anda.

Tanaman ter­kadang sa­ngat sulit dipe­la­jari, sesuatu yang bahkan lebih sulit dari­pada bina­tang. Berikut be­be­rapa se­suatu yang mena­rik tentang tanaman:

1. Tanaman CAM dan C4

Tanaman C4 dinamakan demikian ka­rena tumbuhan itu mendahului siklus calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senya­wa berkarbon-em­pat sebagai produk pertamanya.

Beberapa ribu spesies da­lam sedikitnya 19 famili menggunakan jalur C4. Di antara tanaman C4 yang penting untuk pertanian ada­lah tebu dan jagung, anggota family rumput.

Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang dapat berubah seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari.

Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang stomatanya membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis yang rendah bila diban­ding­kan dengan ta­naman C3 dan C4.

Tumbuhan CAM, pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi dilakukan pada ma­lam hari dan dibentuk senya­wa dengan gugus 4-C. Pada siang hari pada saat stomata dalam keadaan tertutup ter­jadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiat­an Rudp karboksilase.

Jadi tumbuhan CAM mem­­punyai beberapa persa­maan dengan kelompok C4 yaitu dengan adanya dua ting­kat sistem penambatan CO2. Pada C4 terdapat pe­misahan ruang sedangkan pada CAM pe­misahannya bersifat se­men­­tara.

Yang termasuk golongan tumbuhan CAM adalah Cras­sulaceae, Cactaceae, Bro­­­melia­ceae, Liliaceae, Aga­veceae, Ana­nas comosus, dan Oncidium lanceanum.

 2. Floem dan xilem

Pembuluh tapis atau floem adalah jari­ngan pengangkut pada tumbuhan ber­pem­buluh (Tracheophyta) yang ber­fung­si dalam transportasi ha­sil fotosin­tesis, ter­utama gula sukrosa, dan berbagai meta­bolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi.

Proses transpor ini disebut sebagai translokasi. Daun merupakan sumber foto­sintat (source), sedangkan organ lain men­jadi penampungnya (sink). Arah per­ge­rakan zat dalam pembuluh tapis berla­wa­nan dengan pembuluh kayu.

Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam me­nga­tur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang.

Sel-sel buluh tapis dihasil­kan oleh kambium pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma. Da­lam sistem buluh tapis, bia­sanya sel-sel buluh tapis di­dampingi oleh sel-sel pengi­ring yang lebih kecil. Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan.

Proses yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Kon­sentrasi gula yang ting­gi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah.

Pergerakan ini dikenda­likan oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Se­ba­gai contoh, perkem­bangan buah dan biji memer­lukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan me­narik banyak gula dan subs­tansi-substansi yang diperlu­kan dari daun dan organ lainnya. Semen­tara, pembuluh ka­yu atau xilem meru­pa­kan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tra­cheo­phy­ta).

Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat bahan fo­tosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi trans­portasi air beserta semua subs­tansi yang terlarut di dalamnya dari akar (dan juga bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap air) menuju bagian lain tumbuhan, teruta­ma daun. Kayu dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh kayu.

Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersu­sun dari sel-sel mati yang mengayu (me­ngalami ligni­fikasi), se­hingga xi­lem tidak berperan dalam pro­ses ini.

Faktor peng­gerak utama adalah trans­pirasi. Faktor pembantu lainnya adalah te­kanan akar akibat perbe­daan po­tensial air di da­lam jaringan akar de­ngan di ruang ta­nah sekitar pera­ka­ran. Gaya kapi­la­ritas hanya mem­ban­tu men­dorong air men­capai ke­ting­gian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.

Sel-sel xilem memiliki be­berapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), tra­keida, dan sera­but trakeida.

3. Mengurangi kerugian air

Kami sudah membi­cara­kan adaptasi khusus tanaman CAM dan C4 untuk meng­­he­mat air dan energi, tapi bukan satu-satu­­nya yang meng­ha­dapi masalah ini.

Setiap tanaman harus me­mi­liki bebe­rapa jenis meka­nisme untuk menghemat air untuk bertahan hidup. Adap­tasi umum termasuk daun lilin, penggunaan stomata, dan sel penjaga.

Sel penjaga mengelilingi stomata dan kontrol saat mereka membuka dan menu­tup. Bila sel pasif, mereka lembek, dan sto­ma tertutup. Saat sel penjaga menjadi kaku, atau "tertekuk," stoma terbuka.

Sel penjaga menggunakan proses yang mirip dengan difusi, karena pembu­ka­an­nya dipicu saat ada konsentrasi ion po­tasium yang lebih tinggi di dalam sel. Saat ini terjadi, sel penjaga ingin membiarkan masuk air.

4. Tanaman sejati

Sebelumnya, daftar ten­tang tanaman yang diacu alga ini. Alga dan rumput laut sebenarnya bukan "tanaman sejati." Meskipun sering dise­but tanaman, mereka benar-benar berada di bawah cabang il­miah mereka sendiri.

Benar, mereka jauh lebih dekat dengan tanaman dari­pada hewan, tapi memiliki karakteristik berbeda yang menurut para ahli biologi terlalu berbeda untuk diang­gap tanaman yang jujur.

Perbedaan ini kebanyakan bersifat morfologis. Kemam­puan fotosintesis mereka ada­lah apa yang membuat mere­ka terus-menerus terpaku di bawah kategori tanaman.

Apa yang membuat mereka begitu berbeda? Perbedaan yang paling penting adalah bahwa mereka tidak memiliki akar, batang, atau daun yang benar.

Giant kembang tentu tampaknya memi­liki hal-hal ini, namun struktur yang di­mak­sud sebenarnya sangat berbeda. Daripada akar, rum­put laut memiliki daya tahan, yang memiliki kemam­puan meng­ikat kuat untuk menahan organisme ke substrat berbatu dan tidak terdorong oleh gelombang atau arus yang kuat.

Kelp "daun" disebut pisau dan berbeda dengan daun tanaman biasa karena mereka mandiri. Setiap sel di dalam kaleng rumput laut bisa mem­beri nutrisi sendiri, mem­biarkannya bertahan tanpa sistem vaskular.

5. Zooxanthellae

Zooxanthellae adalah na­ma alga foto­sintesis yang be­rada di dalam terumbu ka­rang. Karang dan zooxan­thellae mereka memiliki hu­bungan simbolis dan mutua­listik, di mana karang menye­diakan tempat bagi zooxan­thella untuk tinggal.

Karang itu sendiri menda­pat manfaat dari nutrisi yang diproduksi sel kecil me­lalui fotosintesis. Zooxanthellae me­nye­diakan oksigen, gula, dan asam amino ke karang dan menggunakan limbah ber­ba­haya dalam proses me­tabolisme mereka, memung­kinkan karang menghasilkan lemak dan protein untuk ber­tahan hidup.

Lautan terindah di dunia, tempat tinggal karang yang paling spektakuler, adalah per­airan yang paling tidak produktif. Seba­gai aturan praktis, semakin jernih air­nya, se­makin sedikit pro­duk­tif karena hanya ada sedikit alga dan bakteri di dalam air untuk mendorong pertum­buhan. (listvs/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi