Proyek Pelebaran Jalan Kutabuluh-Sidikalang Lamban

Tanah Pinem, (Analisa). Jalan nasional perbatasan Karo (Desa Kutabuluh) menu­ju Sidikalang (Dairi) rusak parah. Kesannya kurang tera­wat dan minimnya pemeli­ha­raan. Khususnya, mulai dari Kutabuluh menuju Lau Ta­war, Kecamatan Tanah Pi­nem, Dairi memprihatinkan.

Proyek multiyears mulai 2016 APBN bernilai Rp200 miliar lebih untuk pelebaran jalan ini masih berjalan. Musim hujan saat ini membuat jalan berlumpur. Khususnya, mulai dari simpang Pamah me­nuju Kutabuluh, jalan becek dan digenangi air hujan sulit dilintasi.

Di luar dari lokasi peleba­ran jalan, kondisi jalan sempit, berlubang dan sejumlah long­sor relatif kecil terjadi di ping­gir jalan arah ke Sidikalang. Sejumlah truk datang dari lo­kasi galian C bermuatan do­lomit dari Desa Pamah Keca­matan Tanah Pinem menuju Medan mengabaikan kerusa­kan jalan membuat mobil pri­badi, angkot atau pun sepeda motor lebih ekstra hati-hati.

Jalan yang ambles di sim­pang Desa Pamah sekira se­panjang 10 meter dengan ke­dalaman sekira 5 meter sudah lama terjadi sampai saat ini belum ada tanda-tanda pebai­kan dan hanya dipasang police line sebagai tanda bahaya. Kubangan yang menggenangi seluruh badan jalan tidak jauh dari simpang Desa Pamah juga belum ditimbun sehingga se­tiap pengemudi jenis mobil pribadi dan sepeda motor harus melintas ke luar jalan.

Pihak Satker Wilayah I, Balai Besar Perawatan Jalan Nasional (BBPJN) di Medan yang dikonfirmasi Analisa be­lum lama ini mengatakan, pihaknya memberi surat peri­ngatan kepada pihak rekanan untuk mengoptimalkan pelak­sanaan proyek pelebaran jalan.

Bahkan sebelumnya juga bahwa sejumlah anggota DPRD Sumut dari Dapil XI saat kunjungan kerja ke Dairi dan Karo mengkritik pihak BBPJN atas lambatnya pelak­sanaan proyek pelebaran jalan nasional tersebut. (alex)

()

Baca Juga

Rekomendasi