Pekanbaru, (Analisa). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, terus meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di daerah. Salah satunya lewat pengembangan sagu yang ada di Kabupaten Meranti, Bengkalis dan Indragiri Hilir.
Hingga kini tercatat potensi pohon sagu yang tersebar di Riau luasnya mencapai 80,762 Ha.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal, menjelaskan potensi pengembangan sagu dalam beberapa tahun terakhir ini mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Riau. Apalagi sagu sebagai bahan dasar untuk pengolahan pangan memiliki berbagai macam turunan.
Untuk keberlanjutan industri pengolahan sagu dan untuk memberikan nilai tambah bagi Industri Kecil Menengah (IKM). Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian melaksanakan program Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKIM), di Desa Sungai Tohor Kecamatan Rangsang Timur, Kepulauan Meranti.
“Jadi kami meminta dukungan dari pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, serta tokoh masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan SIKIM pengolahan sagu. Untuk dana pembangunan itu bersumber dari DAK Kementerian Perindustrian yang mencapai Rp20,8 miliar untuk tahun 2018. Diharapkan pada tahun 2019 akan mendapat dukungan anggaran DAK sebesar Rp30 miliar,” ujar Asrizal, Minggu (20/5).
Untuk pemilihan dan penetapan Desa Sungai Tohor, karena potensi Kebun Sagu yang mencapai 16.584 Ha dari total 38.614 Ha luas lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Apalagi di kawasan itu terdapat 14 IKM pengolahan sagu.
“Untuk itulah kami memilih Sungai Tohor sebagai sentranya. Tapi di daerah lain juga akan mendapatkan hal yang sama,” kata mantan Kepala BKD Riau ini.
Hal ini mengingat sagu sebagai bahan dasar untuk pengolahan pangan memiliki berbagai macam turunan, di antaranya tepung sagu adalah produk yang dijajakan dalam bentuk tepung dan siap diolah menjadi produk lainnya. (pbn)