Kegiatan bertema "Kerja Kita Prestasi Bangsa-Melalui Bazar Amal Kita Jaga Keharmonisan Bangsa Indonesia" ini berlangsung meriah. Beragam kegiatan digelar, ada 73 stan makanan dan minuman, perlombaan mewarnai untuk kategori TK dan SD kelas 1-3, perlombaan menggambar untuk kategori SD kelas 4-6. Donor darah proklamasi berhadiah suuvernir gelas cantik I-Kuan Tao, hiburan tarian muda-mudi vihara dan magician, atau sulap yang akan meramal seluruh rangkaian acara bazar amal ini.
Ketua Panitia yang juga Ketua Umun Majelis Agama Buddha I-Kuan Tao Indonesia Kota Medan, Joni mengatakan acara ini untuk merayakan hari kemerdekaan RI yang kini telah berlangsung 73 tahun.
Baginya, arti merdeka adalah sebuah kalimat yang mengandung ruh, merdeka juga merupakan kata yang mengandung makna spritual. "Untuk itu, kita juga harus bersyukur karena kita semua ditakdirkan di bumi Indonesia yang subur dan makmur, di mana sebelum merdeka kita raih, nenek moyang dan bapak-bapak pejuang kita dahulu mengalami nasib yang sangat memprihatinkan, sehingga tidak sedikit nyawa mereka sebagai jaminan untuk merebut kemerdekaan," katanya.
Joni mengajak, di usia kemerdekaan yang mencapai 73 tahun ini, mari semua berbenah, meningkatkan wujud nasionalisme, patriotisme untuk kemajuan bangsa. Indonesia memiliki semangat persatuan, gotong royong, kultur budaya yang kuat, yang menjadi modal bagi kita untuk mencapai kedaulatan dan menjungjung tinggi Pancasila. "Kami dari panitia berharap acara ini menjadi satu kenangan dan cerminan pada perjuangan bangsa pada saat itu. ," ucapnya.
Menambahkannya, Ketua Pengurus Majelis I Kuan Tao Indonesia Provinsi Sumut, Pandita Sendy Febriyanto mengatakan, jika kita kenang kembali perjuangan para pahlawan tahun 1945, maka terlintas bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api tak kunjung padam. Demikian juga pada kita di zaman sekarang. Tak kalah pentingnya untuk menerusi semangat yang telah diwarisi para pahlawan. “Kami selaku pengurus dari Majelis Agama Buddha I Kuan Tao Indonesia Provinsi Sumut dan Medan pada kesempatan ini mengajak semua umat Buddha dan saudara sedharma untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan serta solidaritas berbangsa dan bernegara dalam menjaga keutuhan berbangsa untuk mencapai kehidupan yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ucapnya.
Adapun undangan yang hadir, Pembinas Buddha Provinsi Sumatera Utara, Ketut Supardi, SAg, MSi, Penyelenggara Buddha Kota Medan, Pandita Burhan, SAg, MSi, Pembina Majelis I Kuan Tao Indonesia Sumut dan Kota Medan, Pandita Rudy Santoso, Tsai Hian Sen, Liza Djohry, dan Sjuriah Aidah. Seluruh tim panitia penyelenggara Bazar Amal 2018. Ketua Yayasan Umat Buddha Nusantara Indonesia, Charles Tandiko, Ketua Penasehat UBN Indonesia Dr Sutrisno, SH, MKn. (maf)