
Pekanbaru, (Analisa). Tokoh Melayu Riau, Almarhum H Tenas Effendy, menerima lencana emas gelar tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya, yang diserahkan kepada putrinya Tengku Hidayati Efiza, di gedung Istora Senayan Jakarta (9/10) malam.
Penyerahan gelar secara keseluruhan ini dilaksanakan pada malam Anugerah Kebudayaan 2019 yang digelar Kemendikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, menyampaikan anugerah ini sangat layak diberikan kepada para pejuang kebudayaan. Anugerah ini adalah apresiasi pemerintah terhadap pelaku budaya, pelaku seni tradisi untuk kemajuan bangsa Indonesia.
"Anugerah ini perlu kami berikan sebab mereka (penerima anugerah) sudah mewarisi budaya Indonesia secara turun- temurun. Karya cipta dari para seniman, para budayawan pada dasarnya adalah karya yang tak bernilai yang tidak bisa dihitung, maka kami hanya bisa memberikan penghargaan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zein, mengatakan penyerahan anugerah tersebut sudah sepantasnya diterima oleh almarhum Tenas Effendy. Dimana sebagai tokoh budaya Melayu Riau, Tenas juga banyak mendedikasikan dirinya untuk kebudayaan Melayu Riau dan Indonesia.
“Banyak karya budaya Melayu dari almarhum pak Tenas, bagi Riau, bahkan untuk Indonesia. Di luar negeri pun karya/karya budaya Melayu pak Tenas juga di hargai,” ungkapnya. Untuk kali ini, anugerah diberikan kepada 59 penerima. 13 orang kategori gelar tanda kehormatan presiden terdiri dari 2 kategori Bintang Mahaputera, 3 kategori Budaya Parama Dharma, 8 kategori Satyalancana Kebudayaan. Lalu 10 kategori Pelestari, 10 kategori Pencipta Pelopor Pembaru, 5 kategori Maestro Seni Tradisi, 5 kategori Anak dan Remaja, 7 kategori Komunitas, 5 kategori Pemerintah Daerah, 4 kategori perorangan asing. (pbn)