Berpanorama Pelangi Menakjubkan

Padang Garam Bolivia Jadi Destinasi Wisata

padang-garam-bolivia-jadi-destinasi-wisata

SALAR de Uyuni atau Salar de Tunupa meru­pakan dataran garam terluas di dunia. Salar de Uyu­ni terletak di Wilayah Potosi dan Oruro, Boli­via bagian teng­gara, dekat puncak Andes, pada ketinggian 3650 m. Sekitar 40.000 tahun silam, danau ini merupakan bagian dari Danau Michin, danau besar pada masa prasejarah.

Salar berarti dataran garam. Sedangkan kata uyuni diambil dari bahasa Aymara yang berarti pena atau hamparan. Uyuni juga merupakan na­ma sebuah kota yang menjadi tempat persing­gahan para turis yang mau me­ngunjungi dataran garam tersebut. Jadi Salar de Uyuni bisa diartikan sebagai dataran garam yang ter­hampar atau dataran garam di Kota Uyuni.

Padang garam Salar de Uyuni masuk di daftar destinasi wisata banyak orang, namun keba­nyakan dari mereka tidak tahu bahwa area yang mengelilingi danau putih ini memendar warna.

Membentang lebih 10.500 km persegi di An­dean Plateau pada ketinggian 3.656m, Salar de Uyuni adalah padang garam terbesar di dunia dan sejauh ini menjadi tujuan wisata paling populer di Bolivia.

Pengunjung datang ke sini dari seluruh dunia untuk menjelajahi lanskap monokromatik unik ini.

Bukit-bukit vulkanik yang tersingkap terlihat seperti pulau-pulau di tengah dataran garam, membentuk titik-titik hitam di lanskap yang tidak berwarna.

Bukit vulkanik ini dikenal sebagai 'rumah Inca', atau 'Inca­huasi' di Quechua, dan digunakan suku Inca sebagai tempat perlin­dungan semen­tara ketika beper­gian melintasi hamparan garam.

Tempat langit dan bumi bertemu

Karena padang garam sangat datar, hujan atau air yang meluap dari danau terdekat dapat mengu­bah daerah itu menjadi danau raksasa. Karena itu, waktu ter­in­dah untuk mengunjungi Salar de Uyuni adalah tepat setelah musim hujan (Desember hingga Maret atau April).

Selama periode ini, lapisan air yang sangat tipis mengubah garam menjadi cermin besar yang merefleksikan pergerakan awan di langit.

Menurut para pakar di La­yanan Nasional Ka­wasan Lin­dung (SERNAP) Bolivia, ke­kuatan bawah tanah yang kuat yang membentuk Salar de Uyuni telah mempengaruhi banyak wila­yah barat daya Bolivia.

Kurang 300 km selatan Salar de Uyuni, Cagar Alam Andes Nasional Eduardo Avaroa men­cakup banyak fitur panas bumi yang berwarna-warni seperti cekungan air mancur panas Sol de Mañana (Matahari Pagi), rumah bagi salah satu lanskap paling beragam di negara ini.

Sol de Manaña dibumbui dengan geyser, fu­ma­rol, dan lumpur yang terus menerus membuat air menggelegak dan gas belerang keluar dari kerak bumi.

Tepat setelah matahari terbit, karavan ken­daraan tiba di Sol de Mañana untuk melihat solfataras (mata air panas alami). Pagi di sini bisa sangat dingin, dan dengan perbedaan suhu yang besar antara udara dan gas bawah tanah, aktivitas geotermik paling terlihat saat ini, dengan letusan mencapai ketinggian hingga 100m.

Laguna semerah darah

Hanya 45 km dari Sol de Mañana di dalam sua­­ka marga­satwa, di ketinggian hampir 4.300 m, adalah Laguna Colorada (La­guna Merah). Da­­nau garam dangkal ini memiliki kedalaman ku­rang dari 1m dan sebagian besar dikenal de­ngan airnya yang berwarna merah cerah.

Rona danau disebabkan bebe­rapa mata air pa­nas bawah tanah yang meningkatkan suhu air yang kaya mineral, sehingga memung­kinkan per­tumbuhan alga Duna­liella salina. Pigmen merah ganggang ini, bersama dengan sedimen zooplankton dan fito­plankton, menjadi andil bagi pewarnaan yang unik ini.

Perairan Laguna Colorada menyediakan lingkungan yang sempurna untuk flamingo yang ber­sarang, karena perairannya memiliki perse­diaan plankton yang besar, sementara pantai ber­­batu dan berlumpur menghalangi predator.

Dari enam spesies flamingo dunia, tiga dapat dite­mukan di laguna ini: Andean, Chili, dan Ja­mes's. Faktanya, flamingo James ditemukan kembali di sini pada 1957 setelah dianggap punah selama beberapa dekade.

Apa yang membuat Laguna Colorada begitu indah adalah keseimbangan sempurna antara elemen-elemen alami dan warna-warna cerah­nya.

Endapan boraks putih dan lumut hijau dan ku­ning kontras dengan warna merah menyala dari air menciptakan peman­dangan kaleidos­kopik.

Sayangnya, lingkungan multi-warna ini segera dapat berubah secara drastis.

Pada awal 2019, Kementerian Ekonomi dan Ke­uangan menye­tujui sebuah proyek untuk mem­­bangun pembangkit panas bumi yang hanya berjarak 40 km dari Laguna Colorada - sebuah pro­yek yang ditentang keras pakar biologi Eliana Flores karena ekstraksi air panas akan meng­ganggu dina­mika alami akuifer.

"Melanjutkan pembangunan pembangkit pa­nas bumi memicu kepunahan flamingo James, serta penghancuran ekosistem yang rapuh ini," tulisnya pada 2012 untuk surat kabar Bolivia La Ra­zon.

Laguna Colorada bukan satu-satunya danau berwarna di wila­yah tersebut. Dekat sudut barat daya Suaka Margasatwa Andes Nasional Eduar­do Avaroa, Lagu­na Verde (Green Lagoon) dan Laguna Blanca (White Lagoon) hidup berdam­pingan hanya beberapa meter dari satu sama lain.

Laguna Verde berwarna mint karena memiliki arsenik dan tembaga dalam jumlah besar, sedangkan rona Laguna Blanca disebabkan boraks di dalam air. (bbc/tst/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi