Bakteri Asam Laktat dan Produk Susu Fermentasi

bakteri-asam-laktat-dan-produk-susu-fermentasi

Oleh: dr. Alhoi Lesley Davidson.

Seiring perkembangan zaman, produk-produk fermentasi terutama susu sudah tidak asing lagi kita dengar. Banyak sekali produk susu fermentasi yang be­redar di masyarakat. Salah satu yang terkenal ada­­lah yakult. Apakah anda tahu bahwa susu fer­men­tasi itu baik untuk usus? Apa kandungan yang ada di dalamnya sehingga menjaga kesehatan kita?

Susu fermentasi adalah pro­duk yang dihasilkan dari susu full krim, susu rendah lemak, maupun susu tan­pa lemak (susu skim) yang di­pro­ses dengan menggunakan bantuan mik­roba yang mem­bantu dalam pro­ses pemecah­an gula dalam susu se­hingga menghasilkan produk yang lain dengan nilai gizi dan manfaat yang lebih baik.

Yogurt, salah satu hasil olahan susu yang mang­alami fermentasi aki­bat aktivi­tas enzim yang dihasil­kan bakte­ri Streptococcus thermop­hil­­lus dan Lactobacillus bulga­ricus dan memiliki cita rasa asam yang khas dan mengha­silkan yogurt de­ngan tekstur, aroma dan rasa paling baik.

Proses pembuatan yogurt bakteri Streptococcus ther­mo­phillus dan Lactobacillus bulgaricus bersimbio­sis me­mecah laktosa (gula susu) men­­­jadi asam laktat sehingga akan me­­nurunkan pH air su­su dan men­cip­­takan rasa asam pada air susu yang difermen­tasi.

Yogurt dilaporkan memi­liki kan­dungan gizi yang le­bih baik diban­ding susu biasa yang hanya me­ngan­dung 66% kalori, sedangkan pada yogurt terdapat 88% kalori serta me­miliki daya cerna yang lebih tinggi. Ni­l­ai gizi yo­gurt pada umumnya le­bih tinggi dibanding susu segar. Pe­ningkatan tersebut dise­bab­kan se­lama proses fer­men­tasi terjadi deg­ra­dasi komponen-komponen susu dan sintesis vitamin oleh bak­teri.

Susu Skim Fermentasi

Produk hasil fermentasi bahan ba­ku berupa susu skim (susu tanpa le­mak) ditambah bahan-bahan lain yaitu gula, air, dan flavor (aroma) meng­­gunakan bakteri Lactobacillus casei subsp. shirota. Salah satu pro­duknya yaitu Yakult

Minuman susu fermentasi ber­pe­risa adalah minuman berbahan dasar susu fermen­tasi yang diberi perisa, da­pat ditambahkan bahan pangan lain dengan atau tanpa per­lakuan pa­nas, serta dikemas secara kedap.

Kefir

Kefir adalah produk susu fermen­tasi yang mempunyai rasa yang spe­sifik sebagai hasil fermen­tasi bakteri Lac­tobacillus dan Bifidus dan kha­mir yang hidup bersama-sama dan saling mengun­tung­kan. Rasa susu fermentasi (kefir) didominasi oleh asam laktat yang timbul pada pros­es fermentasi laktosa oleh bakteri starter.

Semua proses fermentasi pada susu itu memerlukan beberapa strain bak­teri dan bakteri inilah yang dise­but bakteri asam laktat (BAL) . Bak­teri asam laktat ini sudah dimanfaat­kan sejak ribuan tahun lalu untuk mem­­fer­men­tasikan makanan dan mem­produksi alkohol. Seka­rang ini se­telah diteliti ter­nyata BAL juga bi­sa diman­faatkan sebagai bakteri pro­biotik.

Bakteri Asam Laktat (BAL) me­ru­­pakan bakteri gram positif, tidak mem­pu­nyai spora, katalase negatif, tahan terhadap kondisi asam, dan bersifat fakultatif anae­rob. Sebagian besar BAL, ke­cuali beberapa spesies terten­tu merupakan bakteri non pa­togen dan termasuk dalam kelompok bakteri yang me­mi­liki status sebagai ge­ne­rally recognized as safe (GRAS).

Secara umum, BAL me­ru­pakan bakteri mesofilik de­ngan beberapa strain ber­sifat termofilik dan mampu tumbuh pada suhu 5-45oC. BAL tum­buh pada pH 3,8 dan bersifat pro­teo­litik de­ngan kebutuhan asam ami­no yang sangat spesifik.

BAL merupakan golong­an bak­teri yang mengha­sil­kan asam laktat de­ngan men­fermentasikan gula seperti laktosa. Ada 12 genus utama bakteri yang termasuk dalam BAL. Genus ter­sebut yaitu Aeroc­oc­cus, Car­nobac­teri­um, Enterococ­cus, Lac­toba­cillus, Lac­tococcus, Leuco­nos­toc, Oenococcus, Pedio­coccus, Strep­to­coccus, Te­tra­genococcus dan Vagococ­cus.

Klasifikasi BAL ke da­lam bebe­rapa genus didasarkan pada mor­fo­logi, hasil fer­men­tasi glukosa, ke­mam­­pu­an tumbuh pada berbagai kon­­disi suhu, kadar garam, kondisi asam atau basa dan konfigurasi pem­bentukan asam laktat.

Berdasararkan produk akhir meta­bolisme, BAL dapat dibagi men­­ja­di 2 kate­gori, yaitu homo­fer­mentatif dan heterofermentatif. BAL disebut homofermentatif apabila mampu mengha­sil­kan asam laktat seba­gai pro­duk akhir utama, sedang­kan heterofermentatif mengha­silkan asam laktat, etanol, dan CO2 selain asam laktat.

Genus BAL yang bersifat Homo­fer­mentatif meliputi Pediococcus, Streptococcus, beberapa strain dari ge­­nus Lactococcus, dan beberapa strain dari genus Lactobacillus, se­dang­­kan yang bersifat heterofer­men­t­atif, di antara­nya ialah Weisella, Leu­­conostoc, dan beberapa strain dari genus Lactobacillus.

Bakteri asam laktat mam­pu meng­­­­hasilkan bakteriosin yang ber­fung­si untuk meng­hambat bakteri pa­to­gen da­lam saluran pencernaan. Bak­­teriosin merupakan enzim eks­traseluler yang dihasilkan oleh bak­teri asam laktat yang mampu meng­hambat bakteri patogen.

Bakteriosin ini ba­nyak di­man­faat­kan sebagai peng­awet alami dan ber­potensi sebagai antibakteri dalam bidang far­masi. Bakteriosin ini sa­ngat efektif dalam menghambat bak­teri gram positif seperti Staphy­lo­coc­cus Aureus, Listeria mo­no­cyto­gen dan bakte­ri-bakteri lainnnya yang ber-gram negatif seperti E. coli dan Salmonella thypii.

Bakteri Asam Laktat Se­bagai Probiotik

Kata probiotik berasal da­ri baha­sa yunani „Pro bios? yang berarti „untuk hidup?. Menurut FAO/WHO pro­bio­tik merupakan organisme hi­dup yang dapat memberikan keun­tungan terhadap kese­hat­an kepada host apabila di­konsumsi sebagai food suple­men.

Probiotik disebut ju­ga dengan bakteri baik “Frendly bac­teries” atau good bacteria.

Untuk keperluan konsum­si, pro­biotik tersedia dalam bentuk sup­le­men makanan atau produk ferme­n­tasi susu, sayuran dan jus buah. Bak­teri probiotik dapat digunakan se­ba­gai pelengkap atau sup­lemen maka­nan alternatif. Bakteri probiotik yang ba­nyak dikenal termasuk ke­lom­pok bakteri Asam Laktat (BAL) dan termasuk mikro­organisme yang aman dan di­sebut sebagai food grade microorganism.

Mikroorganisme tersebut terma­suk Generally Recognized As Safe (GRAS) yaitu mikroorganisme yang dapat membantu kesehatan total. Se­cara luas BAL digunakan se­bagai start­er untuk fer­men­tasi makanan, mi­numan, da­ging, sayuran, dan susu. Bak­­teri asam laktat adalah ke­lom­pok bakteri yang mampu mengubah karbohidrat (glu­kosa) menjadi asam laktat.

Syarat yang harus dipe­nuhi oleh bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai pro­biotik antara lain:

1. Suatu probiotik harus non­pato­genik yang mewakili mikroorga­nis­me normal usus dari inang tertentu dan masih aktif pada kondisi asam lam­b­ung dan konsentrasi garam em­pedu yang tinggi di dalam usus halus.

2. Suatu probiotik yang baik ha­rus mampu tumbuh dan ber­meta­bolisme dengan cepat dan terdapat dalam jum­lah yang tinggi pada usus.

3. Probiotik yang ideal da­pat meng­­kolonisasi bebe­rapa bagian saluran usus un­tuk sementara.

4. Probiotik dapat mem­produksi asam-asam organik secara efisien dan memiliki si­fat antimikroba ter­hadap bak­teri yang merugikan.

5. Mudah diproduksi, mampu tumbuh dalam sistem produksi skala besar, dan da­pat hidup selama kon­disi pe­nyimpanan.

Banyak sekali manfaat ke­sehatan dari produk probio­tik, antara lain meningkatkan ketahanan terhadap penyakit infeksi saluran pencernaan dan menurunkan risiko terja­dinya tumor dan kanker ko­lon, menurun­kan konsentrasi kolestrol serum da­rah, me­ngu­rangi reaksi lactose intolerance, menurunkan tekanan da­ra­hantihipertensi, mempe­ngaruhi res­pon imun, bersi­fat antimutagenik, serta ber­si­fat antikarsinogenik.

Bakteri Lactobacillus ca­sei ter­bukti mampu meng­hambat pertum­buhan bakte­ri-bakteri patogen pe­nye­bab infeksi saluran pencernaan seperti Escherichia coli, Staphyl­oco­c­­cus aureus, Salmonella sp., Shi­gel­la sp., V. cho­lerae, dan V. para­haemo­ly­ti­cus (Fardiaz et al., 1996). Hasil pe­­nelitian sebelumnya juga mem­buk­­tikan bahwa mi­numan fermen­tasi laktat dari kulit nanas dapat meng­hambat per­tumbuhan S. au­reus dan P. aeruginosa (Rizal dan Marniza, 2004).

Substansi antimikroba bak­teri Lac­tobacillus sp. yang diisolasi dari growol mampu menghambat bakteri patogen yaitu B. cereus, S. aureus, E. coli, dan S. thy­pi­murium (Djaafar, 1997).

Menurut Fardiaz et al. (1996) wor­tel yang difermen­tasi baik oleh kul­tur cam­pur­an S. thermophillus, L. bul­garicus, dan L.casei dapat meng­hambat pertumbuhan E. coli, S. au­reus, Salmonel­la sp., Shigella sp., V. chole­rae, dan V. parahae­molyticus.

Banyak sekali manfaat yang bisa diberikan oleh bak­teri asam laktat, bakteri asam laktat dapat kita temui pada beberapa produk susu fer­men­tasi, yaitu yogurt, susu ferment­asi, ke­fir. Konsumsi secara rutin bakteri asam lak­tat akan menyeimbangkan bak­teri dalam usus. Sebab usus adalah organ yang pa­ling rentan dengan bakteri.

Kemampuan ini lah yang mem­buat bakteri asam laktat sekarang ini banyak diman­faatkan sebagai an­timikroba alami yang bisa menyeim­bangkan bakteri yang ada pa­da usus kita, sehingga usus kita akan tetap dalam kondisi yang prima. Dengan kondisi usus yang prima, maka akan terbebas dari penyakit.

(Penulis adalah dokter intership di RS Bakti Timah Karimun)

()

Baca Juga

Rekomendasi