Berdasar Jam Tidur

Karakter Hewan Dalam Tubuh Manusia

karakter-hewan-dalam-tubuh-manusia

SETIAP orang memiliki jam biologis yang mengatur ritme tubuh yang berbeda satu sama lain. Tidak hanya itu, jam biologis pun terkadang berubah dalam kurun waktu tertentu. Hal itu membuat manusia sering diandaikan sebagai burung pipit yang berbunyi di pagi hari atau burung hantu yang waspada di malam hari.

Namun, menurut psikolog dan pakar masalah tidur, Michael Breus PhD, ada lebih dari dua julukan yang bisa digunakan untuk menyebut jam aktif manusia saat ini.

Dalam buku terbarunya yang berjudul The Power of When, Breus menyebut jam biologis manusia terbagi menjadi empat kategori. Dengan mengetahui Chronotype atau waktu aktif manusia maka seseorang da­pat menemukan waktu terbaik­nya untuk menyelesaikan tugas atau bekerja.

Tidak hanya itu, waktu yang tepat untuk menikmati kopi, berolahraga, bercinta dan lain-lain juga dapat diatur dengan menyadari kapan waktu aktif tubuhnya. Dilansir dari Health, di bawah ini adalah tips untuk mem­buat hari-hari seseorang lebih produk­tif. Caranya dengan mengetahui apakah se­seoorang itu termasuk si Lumba-lumba, Singa, Beruang atau Serigala.

Si Lumba-lumba

Breus menamakan orang-orang yang sulit tertidur dengan lelap dan mudah terbangun dalam keadaan yang tidak segar secara maksimal dengan sebutan lumba-lumba. Breus menamakan ke­lompok ini karena karakter lumba-lumba yang hanya tidur dengan 'mematikan' setengah otak­nya. Julukan ini cocok diberikan untuk orang yang sulit tidur dan tidak sepenuhnya terlelap saat memejamkan mata.

Mengingat lumba-lumba lebih sering merasa lemas atau gontai setelah dini hari hingga siang hari, maka orang-orang dalam kategori ini harus membuat kebiasaan berolahraga sebelum beraktivitas.

Breus menyarankan, setelah melalui tidur yang tidak tenang di malam hari, sebaiknya orang- orang berkarakter lumba-lumba ini melakukan 100 kali sit-up dan 20 push-up. Latihan itu dilakukan untuk menaikkan tekanan darah, suhu tubuh dan level kortisol sebelum memulai hari.

Si Singa

Sama seperti singa, orang-orang dengan waktu aktif pada pagi hari dan energinya menurun jelang sore hari, disarankan agar melakukan tugas penting terlebih dulu pada pukul 10.00 hingga 12.00 siang.

Terbaik

"Pertengahan pagi adalah waktu terbaik untuk bekerja, hormon yang juga baik untuk membuat keputusan-keputusan stra­tegis," kata Breus. Usai kurun waktu tersebut, si Singa pun akan lapar. Karena itu, strategi yang tepat adalah mengonsumsi makanan ringan pada pukul 09.00 pagi, dan menyantap makan selepas pukul 12.00 siang.

Singa mempunyai kebiasaan berisitirahat satu hingga dua jam setelah makan siang. Artinya, le­bih baik menunda makan dari pada mempercepatnya. Akan le­bih baik lagi jika makan siang di luar kantor dan berjalan kaki untuk kembali ke kantor. Alasannya, terpapar sinar matahari siang akan membuat si Singa lebih awas.

Si Beruang

Hampir setengah populasi manusia di dunia masuk dalam kategori ini. Mereka adalah orang-orang yang aktif di malam hari, dan beristirahat di malam hari. Orang dengan chronotype ini mempunyai pola tidur dan terjaga seperti perputaran matahari.

Mereka yang disebut Beruang adalah orang yang membutuhkan waktu delapan jam tidur dan beberapa jam untuk benar-benar terjaga. Breus menyarankan, orang-orang dengan karakter Beruang ini sebaiknya me­ngonsumsi sarapan berprotein tinggi pada pukul 07.30 pagi.

Si Serigala

Mereka yang masuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang lebih aktif setelah matahari terbenam. Mereka tidak merasa lelah hingga jelang pagi namun kesulitan untuk bangun sebelum pukul 09.00 pagi.

Breus menyebut, si Serigala sebaiknya minum kopi sebelum pukul 11.00 pagi. Dia pun me­nyarankan kopi yang dibuat sebaik­nya kopi hitam. Karena kopi dengan krim dan gula dapat membuat dapat memicu insu­lin dan membuat tubuh terasa lebih malas.

Selain itu, mandi pada malam hari lebih dapat membuat mereka cepat mengantuk pada jam-jam yang normal. Ketika si Serigala mandi dengan air hangat, suhu tubuhnya pun akan menurun. "Hal ini dapat membuat otak melepaskan hormon mela­tonin, yang dapat memicu kantuk," kata Breus. (cnn/meg/dr/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi