Optimis Majukan SDM Indonesia

Karya Inspirasi Indonesia Gelar Gathering Nasional

karya-inspirasi-indonesia-gelar-gathering-nasional

Medan, (Analisa). Lembaga Karya Inspirasi Indonesia (KII) yang bergerak di bidang pembelajaran dan pengembangan sedang merancang gathe­ring nasional. Sejak berdiri pada Agustus 2018, wadah ini fokus pada misi untuk me­nyiapkan SDM Indonesia yang siap ber­kompetisi dan menghadapi tantangan zaman sehingga ber­peluang besar mencapai kesuk­sesan.

Demikian dijelaskan Direktur Utama KII, Pafh Rizki Ananda Nasution, ST kepada Analisa di Medan, Selasa (11/6) terkait pro­gram gathering nasional tersebut. Selain di bidang learning and development gerakan ini juga sebagai event organizer (EO) pro­fesional yang terintegrasi dan telah melatih sekitar 50 ribuan peserta dari berbagai pen­juru Indonesia kalangan pelajar dan maha­siswa serta para profesional yang ingin me­ngembangkan diri, memaksimalkan potensi dan mempersiapkan kesuksesan di masa depan. Hal tersebut juga kontribusi dan upa­ya untuk negeri dengan menyoalkan SDM berkualitas.

Sejak berdiri, salah satu programnya yaitu seminar dan pelatihan bahasa Inggris, Global Vibe Inspirasi kian berkembang pesat. Di­ketahui menarik perhatian puluhan ribu pelajar dan mahasiswa serta para guru de­ngan program pelatihan bahasa Inggris yang menjadi kebutu­han di era digital ini dengan menjadikan­nya menarik dan mudah serta aplikatif bagi peserta. "Bahasa Inggris faktor penting dalam kesuksesan di segala lini. Namun masih sangat banyak tidak dikuasai orang Indonesia. Hanya sekitar 10 persen yang mampu menggunakan­nya. Sementara 90% lainnya disinyalir tidak mampu meng­gunakannya," terangnya.

Ia menilai, hal tersebut merupakan keku­rangan yang menyebabkan tingginya angka pengangguran. "Hal tersebut menjadi faktor penyebab pengangguran, ketidakcakapan teknologi, kurangnya sosialisasi dan hubungan antar bangsa, kesalahpahaman informasi di internet serta ketidakmajuan bangsa di kancah dunia," jelasnya.

Ia menilai, cara belajar kurang efektif yang akhirnya kurang tepat sasaran dari metode dan pemahaman. Sering kali Bahasa Inggris dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi pelajar dan bahkan menjadi alasan tidak ingin bersekolah. "Jika hal tersebut tidak dapat ditangani dan terus-terusan terjadi. Maka Indonesia akan sema­kin tertinggal. Upaya pemerintah untuk mema­jukan Indonesia secara terfokus pada infrastruktur dan teknologi akan tidak mam­pu diimbangi oleh SDM Indonesia itu sendiri," ujarnya.

"Hal tersebut akan membuka peluang bagi warga negara asing untuk datang ke Indonesia dan bekerja mengisi peluang yang ada di saat bangsa Indonesia sendiri tidak memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk lapangan pekerjaan yang ada. Oleh sebab itu, Karya Inspirasi Indonesia serius mem­bantu pemerintah dalam masalah itu melalui gebrakan-gebrakan seperti pelatihan para guru sebagai salah satu kunci pemben­tukan generasi, serta membentuk program-pro­gram pelatihan berbasis skill dan kom­petensi yang diperlukan di dunia saat ini seperti bahasa Inggris, kepemim­pinan, kewi­rausa­haan dan bisnis, Komunikasi dan pem­ba­ngunan sikap.  Kita percaya, Indonesia bisa maju dengan SDM yang cakap di pen­didikan formal dan nonformal," tandasnya.

Dalam aktivitasnya, KII begitu mengem­bangkan berbagai konsep pendidikan terke­muka di negara-negara maju seperti Amerika dan di Eropa. Yaitu dengan konsep dan metode experiential learning (belajar melalui pe­ngalaman), activity-based learningcharacter building dan lainnya. "Konsep itu yang kita adopsi dan kita terapkan di modul-modul dan program KII," lanjutnya.

Saat ini, Karya Inspirasi Indonesia yang beranggotakan sekitar 50 orang akan terus bertumbuh. "Target kita adalah 2019 ini kita ada di seluruh provinsi di Sumatera, dan 2020 kita sudah menyebar di pulau Jawa. 2021 dan seterusnya kita sudah bisa menginspirasi Indonesia secara keseluruhan dari Sabang sampai Merauke," ujar Manajer KII, Nurul Hidayah. (amad)

()

Baca Juga

Rekomendasi