
Medan, (Analisa). Untuk memberdayakan masyarakat tanggap bencana agar meningkatkan keselamatan bagi para korban melalui tindakan RJP (Resusitasi Jantung Paru), perawatan luka sederhana hingga teknik evakuasi, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, baru-baru ini.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Dr Dudut Tanjung SKp, MKep, Sp KMB yang juga dosen FKEP USU ini mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi yang senantiasa digalakkan para civitas akademik khususnya kalangan dosen, selain pendidikan dan penelitian.
Dalam pengabdian tersebut, dosen dengan gelar doktor ini menjelaskan materi kepada masyarakat tentang teknik evakuasi pada korban bencana. Sedangkan materi RJP disampaikan Ikhsanuddin A Harahap, SKp, MNS. Materi RJP yang diberikan mengacu kepada RJP untuk orang awam yaitu Hand Only CPR dengan metode “Pak-Tolong-Pijat”.
Selain para dosen yang kompeten dalam bidangnya yaitu tim pengajar mata kuliah keperawatan bencana, Wulan Efriani Putri, mahasiswa tingkat akhir program Ners Fakultas Keperawatan USU juga ikut menjelaskan bagaimana merawat luka dengan menggunakan bahan dan peralatan sederhana, salah satu contohnya madu.
Doktor lulusan UI ini menjelaskan madu telah dikenal untuk perawatan luka para tentara yang terluka di perang dunia kedua. Bahkan, penggunaannya untuk menyembuhkan sudah sejak ribuan tahun lalu. "Setiap bencana, saya tidak lupa membawa madu, untuk mengobati korban luka akibat bencana". Karena, madu merupakan bahan alami yang selalu tersedia di seluruh pelosok nusantara dan sangat praktis untuk merawat luka korban massal,” jelasnya.
Selain perawatan luka sederhana, juga dijelaskan penanganan bila terjadi patah tulang, menghentikan pendarahan, mengelola pasien pingsan, dan evakuasi korban.
Materi yang diberikan pada pengabdian masyarakat sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Kelurahan Asam Kumbang yang rentan kebanjiran. “Dalam pengabdian tersebut kita memaparkan bagaimana menolong korban tenggelam secara interaktif dan jelas. Media yang digunakan menggunakan alat peraga modern berstandar nasional,” katanya. (rel/mc)