Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Musa Rajekshah dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mendengarkan paparan masterplan Sport Centre Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily (Medan) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) akan membangun gedung yang berbentuk pohon kelapa sawit. Gedung yang ditargetkan selesai 2023 ini akan dijadikan sebagai Sport Centre Sumatera Utara (Sumut) yang nantinya menjadi ikon Sumut.
Demikian diketahui saat pemaparan masterplan Sport Centre Sumut, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Selasa (3/12).
Rapat ini turut dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah dan Bupati Serdangbedagai Soekirman serta Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan lainnya.
Gedung yang akan dibangun di Batangkuis, Deliserdang, ini sengaja didesain menyerupai kepala sawit karena kelapa sawit memiliki karakter yang natural dan pola yang khas. “Jadi cocok diterapkan di kawasan Sport Centre Sumut,” ujar arsitek PT Penta Rekayasa Priastini Amrita.
Ia menambahkan bahwa desain itu diterapkan dengan pertimbangan pembagian blok ruang. “Ini menjadi pertimbangan untuk pembagian blok ruang berdasarkan konsep fungsi, jalur sirkulasi dan capaian menunju bangunan di sana. Bentuk ini juga akan menjadi ciri khas yang unik dan ikonik,” kata Amrita.
Desain besar ini sudah mendapat persetujuan dari Pemprov Sumut, namun dengan beberapa masukan dari berbagai pihak termasuk Wagub Musa Rajekshah, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Menurut Edy Rahmayadi desain tersebut sudah diperhitungkan matang-matang dan cocok diterapkan di Sport Centre Sumut.
“Kita sudah bahas itu secara detail dan sudah disetujui (desain mengadopsi kelapa sawit). Bukan hanya karena kita terkenal dengan kelapa sawitnya, tetapi juga karena pola pembagian zona akan lebih jelas, dinamis dan tepat. Hanya saja masih ada beberapa hal lagi yang perlu kita pertimbangkan seperti aksebilitas, air, dan sarana penunjang lainnya,” terang Edy Rahmayadi.
Bukan hanya mengadopsi kelapa sawit, desain Sport Centre Sumut juga akan menerapkan unsur-unsur budaya di Sumut pada venue-venue olahraga. Bangunan-bangunan yang ada di sport centre ini nantinya memiliki ornamen-ornamen kedaerahan yang ada di Sumut, seperti dari Suku Melayu ada Pucuk Rebung, suku Karo-Pengretret, Simalungun-Gorga dan suku lainnya.
Tujuannya, kata Edy, agar menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki dari masyarakat Sumut. “Ada ornamen-ornamen kedaerahan di sana, itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan juga menumbuhkan rasa memiliki,” tambahnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya dari bangunan fisik sport centre yang akan dibangun di sekitaran Desa Sena, Batangkuis dengan luas lahan 300 hektare ini adalah membuat daerah ini hidup, tidak bergantung hanya pada even saja, serta mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Deliserdang.
“Ini mega proyek dan akan menjadi ikon Sumut, lahannya luas, sayang kalau kita hanya membangun sport centre dan pemanfaatannya hanya tergantung pada even-even. Memang kita membangunnya dalam rangka PON 2024, tetapi tentu harus bisa kita manfaatkan seterusnya. Kita perlu membuat kawasan ini terus hidup dan berguna besar untuk masyarakat Deliserdang khususnya dan Sumut pada umumnya,” kata Ijek.
Pertemuan ini merupakan ekspos pertama, akan ada dua ekspos lagi sebelum desain ini benar-benar di setujui dan mulai ke tahap pengerjaan. “Jadi masih banyak masukan, masih ada dua pertemuan lagi sebelum ini disetujui secara keseluruhan. Insya Allah awal tahun depan kita sudah mulai mengerjakannya karena targetnya 2023 harus sudah selesai,” ujarnya.
(NS/JG)