Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dipimpin langsung Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, juga dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI, MS Fadhillah, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.

Kemudian Kasdam I/BB Brigjen TNI, Untung Budianto, Kabinda Sumut, Ka BNNP Sumut, Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Sumut, Pangkosek Hanudnas III, Danlanud Soewondo, Kepala BPBD Kota Medan, Asintel Kajati, Wadanlantamal Belawan, serta 1.180 peserta apel yang terdiri dari 13 kompi gabungan.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sumut bersama Pangdam I/BB dan Wagubsu melakukan pengecekan, baik dari kesiapan pasukan maupun perlengkapan dari masing-masing satuan, seperti cara pengoperasionalan peralatan maupun kendaraan.

Kapolda Sumut dalam arahannya mengatakan, apel kesiapsiagaan ini dilaksanakan guna mengecek kesiapan, baik dari personel maupun perlengkapan yang kemungkinan sewaktu-waktu akan dipergunakan dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat apabila terjadi bencana alam.

Berdasarkan data dari BMKG, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi di akhir bulan Januari hingga Februari 2020. Sehubungan dengan hal ini, seluruh stakeholder baik instansi pemerintah maupun TNI-Polri harus siap menghadapi kemungkinan peningkatan potensi bencana alam yang terjadi.

"Dari hasil pengecekan yang telah dilakukan, baik dari sumber daya manusia maupun peralatan dari masing-masing satuan, telah siap untuk dipergunakan. Saya harap peralatan yang dimiliki dapat dirawat dengan baik, agar ketika akan digunakan tidak mengalami masalah," kata Kapolda Sumut, Rabu (15/1).

Kapolda juga meminta agar masing-masing Kepala Satuan Kerja (Kasatker) senantiasa melatih personel yang mengawaki peralatan agar semakin mahir dalam mengoperasionalkan alat-alat tersebut, sehingga ketika memberikan bantuan tidak terjadi kendala.

"Saya berharap Sumut bisa aman dan jauh dari segala bencana. Apabila terjadi, seluruh personel harus siap mengatasinya, tentunya dengan kondisi kesehatan yang prima. Baik dari Pemerintah Provinsi maupun TNI-Polri harus saling berkoordinasi, karena tidak bisa untuk bekerja sendiri dalam menghadapi bencana alam," imbau Martuani.

Terkait trauma healing, Kapolda juga meminta dari SDM Polda Sumut dapat berkoordinasi dengan Kodam I/BB serta dokter psikologi membentuk tim trauma healing untuk anak-anak dan masyarakat pasca terjadi bencana.

"Seluruh instansi terkait harus bersama bergandengan dan bersinergi dalam rangka memberi pertolongan dan operasi kemanusiaan kepada seluruh masyarakat Sumut," tegas Kapolda.

(JW/RZD)