Otak pelaku pembunuhan Hakim Jamaluddin, ZH (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Otak pelaku pembunuhan Jamaluddin yang merupakan istrinya sendiri, ZH (41), awalnya menginginkan Haikim Pengadilan negeri (PN) Medan itu seolah-olah akibat serangan jantung.
"Sesuai dengan rencana awal, ZH menginginkan korban meninggal karena serangan jantung. Karena diskenario pelaku, korban meninggal karena serangan jantung," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, Kamis (16/1).
Namun skenario tersebut berubah, karena para eksekutor membunuh korban dengan cara membekapnya terlalu kuat, sehingga di wajah korban terlihat adanya bekas lebam-lebam. Hal ini terungkap dalam rekonstruksi tahap dua yang digelar di Perumahan Royal Monaco, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
"Di sini ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal. Para tersangka terkejut karena ada lebam-lebam merah pada wajah korban. Ini mereka tidak duga karena semakin kuatnya saat membekap korban," terang Kapolda.
Eksekutor pembunuhan Hakim Jamaluddin (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Melihat adanya lebam-lebam di wajah korban, istrinya kemudian menyuruh JP dan RF untuk membawa dan membuang korban ke area perkebunan.
"Kemudian mereka sepakati untuk membuang jenazah korban," ungkap Kapolda.
Dalam kasus ini pihak kepolisian mengungkap para pelaku, istri korban ZH, dan dua eksekutor, JP (42) dan RF (29). ZH diketahui sebagai otak pelaku pembunuhan Jamaluddin.
(JW/RZD)