Hadir dalam diskusi itu diantaranya sejumlah ketua organisasi mahasiswa, seperti dari GMNI Medan, GMKI, MPO HMI Medan, Himabudi, Himmah Medan, KAMMI, dan IMM.

Dalam diskusi yang berlangsung pada Selasa (4/2) malam, ada banyak gagasan ide mahasiswa dalam hal pembangunan dan penataan kota, di antaranya konsep kota tua, normalisasi sungai, penataan pasar tradisional, transportasi, hingga ruang publik yang belum tertata baik.

Ketua MPO HMI, Denny Tanjung mengatakan, penataan taman belum terbuka untuk anak muda, walaupun sekarang banyak yang menggunakan hanya sekadar bermain, olah raga, dan hanya duduk-duduk.

"Hendaknya Pemko Medan memberikan taman terbuka yang bisa dimanfaatkan kelompok milenial. Misalnya diberikan semacam tempat diskusi dipadukan perpustakaan dan ada ruang-ruang pameran untuk memajangkan hasil produk-produk mahasiswa," katanya.

Para pengurus Cipayung Plus juga berharap Wali Kota Medan terbuka menerima masukan dan memberikan kesempat berdiskusi dengan mahasiswa. Hal ini agar ide dan gagasan mahasiswa yang menyuarakan kebenaran.

Menjawab hal tersebut, Akhyar Nasution mengatakan, Pemko Medan sangat terbuka dengan ide dan gagasan mahasiswa, bahkan banyak penataan untuk membuat Medan Cantik melibatkan anak-anak muda kreatif.

"Dalam berbagai pertemuan dengan kelompok generasi muda, saya selalu mengajak Kota Medan, terbuka bagi siapa saja yang memiliki ide dan gagasan menata kota. Karena dengan ada banyaknya gagasan dan ide, maka terciptalah kota yang baik," ucapnya.

(JW/RZD)