Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek menyatakan, perlu dukungan semua pihak agar Aceh makin dikenal dan viral secara global, sebagai salah satu destinasi wisata halal atau “World's Best Halal Cultural Tourism Destination”.

“Keikutsertaan Aceh pada berbagai even wisata nasional dan internasional untuk memperkuat posisi Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia yang kaya dengan ragam keunikan dan pesona alam serta budaya, juga keramahan masyarakat Aceh,” kata Dadek, Sabtu (8/2).

Dadek menambahkan, keikutsertaan Pemerintah Aceh pada Melayu Day di Kota Yala, Thailand, yang dihadiri beberapa negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan unsur UKM, termasuk Bawadi Coffee, serta beberapa provinsi lainnya dari Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi, diharapkan mampu memperkenalkan Aceh melalui penampilan seni tari tradisi budaya dan promosi pesona wisata Aceh.

“Mempromosikan Aceh di Thailand, di Chang Peuh Park atau Lapangan Gajah Putih dengan membawa tim seni Aceh penting sebagai salah satu destinasi wisata dengan ragam pesona alam dan budaya, sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi, pertukaran budaya dan promosi bersama antara dua negara, Indonesia dan Thailand melalui semangat kerja sama IMT-GT, khususnya Pemerintah Aceh dan Pemerintah Yala,” tambah Dadek, selaku koordinator delegasi Aceh.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani menambahkan, partisipasi Aceh pada ‘7th Melayu Day @ Yala’ diharap berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh tahun 2020 melalui ragam even wisata, pameran dan publikasi.

Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan (5,55 persen), yaitu mencapai 2.636.916 terdiri atas 2.529.879 orang wisnus dan 107.037 orang wisman.

“Sementara, kunjungan wisatawan ke Aceh tahun 2018 berjumlah 2.498.249 terdiri atas 2.391.968 orang wisnus dan 106.281 orang wisman,” pungkasnya.

(MHD/RZD)