Antisipasi Virus Corona

Tiba dari China, 68 WNA dan WNI Menjalani Karantina Rumah

Tiba dari China, 68 WNA dan WNI Menjalani Karantina Rumah
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Hasibuan, saat konferensi pers (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Sebanyak 68 Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba dari China menjalani karantina rumah selama 14 hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sebaran virus corona.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) menyebutkan, 68 orang tersebut saat ini masuk dalam pengamatan tim mereka. Pengamatan ini sendiri dilakukan setelah melihat riwayat perjalanan mereka yang baru saja tiba dari negara terinfeksi virus corona.

"Saat ini mereka diminta untuk sementara waktu tidak keluar rumah terlebih dahulu sampai masa inkubasi virus selama 14 hari ke depan tuntas," kata Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumut, Alwi Hasibuan, Senin (10/2).

Alwi menerangkan, selama proses pengamatan, pihaknya bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga menurunkan tim untuk memantau perkembangan kesehatan ke-68 orang tersebut.

"Bentuk pengamatannya sewaktu-waktu. Bisa setiap hari, dua kali sehari, bisa seminggu sekali. Tergantung kebutuhan," terangnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Karantina dan Surveilan Epidemiologi KKP Kelas I Medan, Rahmat Ramadhan Nasution mengungkapkan, sebanyak 68 orang menjalani proses karantina rumah usai diperiksa di KKP, baik di Pelabuhan Belawan maupun Bandara Kualanamu.

"Karantina rumah. Jadi, karena sudah masuk ke Indonesia, ada penanggungjawabnya, karena mereka setiap harinya bisa memantau pergerakan yang bersangkutan," sambungnya.

Rahmad menuturkan, mereka yang masuk dalam pengamatan ini tidak hanya warga negara asing, namun terdapat juga WNI, yang dari riwayat perjalanan diketahui pernah singgah ke negara terjangkit virus corona.

"Perlakuan kita lakukan sama, baik itu WNA maupun WNI tetap kita minta untuk karantina di rumah selama 14 hari ke depan," tuturnya.

Salah satu bentuk karantina rumah dilakukan di PLTA Mikro Hydro, Desa Kandibata, Kabanjahe, Karo, Sumut, sejak awal bulan ini.

"Ada beberapa WNI yang bau datang dari China, ada yang mahasiswa mendapat beasiswa misalnya, kita perlakukan sama," tambahnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi