Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan, banyak warganya yang sudah terinfeksi corona selain ratusan orang di kapal pesiar Diamond Princess yang menjalani karantina di dekat Tokyo.

"Ini adalah kematian pertama seseorang yang positif corona," kata Kato, dilansir dari Mainichi, Kamis (13/2).

Namun belum memastikan apakah virus corona yang menyebabkan kematian wanita tersebut.

"Hubungan antara virus corona dan kematian tersebut masih belum jelas," sambungnya.

Wanita asal Prefektur Kanagawa itu tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Namun ia dinyatakan positif terinfeksi corona.

Korban didiagnosis menderita radang paru-paru dan dirawat di rumah sakit sejak 1 Februari. Namun kondisi pernapasannya memburuk pada 6 Februari lalu.

Sementara di Prefektur Wakayama, seorang ahli bedah berusia 50-an menjadi dokter pertama di Jepang yang terinfeksi virus corona. Sejauh ini belum diketahui apakah dia pernah memiliki kontak dekat dengan pengunjung asal China.

Seorang pengemudi taksi berusia 70-an juga terjangkit virus corona di Tokyo. Sopir itu mengaku tidak pernah mengangkut orang asing dalam dua pekan sebelum dia dinyatakan positif corona.

Sejauh ini jumlah total pengidap corona di Jepang sekitar 250 orang. Sebagian besar atau 218 orang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang sedang bersandar di Yokoyama.

Pemerintah Jepang telah meningkatkan upayanya untuk mencegah penyebaran infeksi dan memperkuat kontrol perbatasan.

Mereka sudah menghabiskan total 15,3 miliar yen ($ 140 juta) untuk langkah-langkah darurat melawan virus tersebut.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah akan menyediakan lebih dari 600 juta masker setiap bulan.

(EAL)