Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara, Solahuddin Nasution (Antara/Evalisa Siregar)
Analisadaily.com, Medan – Pembatalan paket perjalanan wisata ke luar negeri dari dan ke Sumatera Utara terus meningkat dengan dalih khawatir serangan virus corona atau COVID-19 yang mewabah ke beberapa negara.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara, Solahuddin Nasution mengatakan, ada konsumen yang langsung membatalkan dan sebagian menunda perjalanan dari dan ke Sumatera Utara.
Kata dia, turun dan bahkan nyaris tidak adanya wisatawan asing yang datang dan warga Sumatera Utara yang berangkat ke luar negeri membuat bisnis perjalanan wisata di daerah itu drastis turun.
“Bisnis perjalanan wisata benar-benar hancur, apalagi umrah terganggu juga akhirnya,” kata Solahuddin dilansir dari
Antara, Minggu (1/3).
Kalau hingga Juni, masih katanya, COVID-19 masih juga mewabah, maka sudah dipastikan bisnis usahan perjalanan Sumatera Utara tahun 2020 hancur.
“COVID-19 benar-benar mengganggu bisnis pariwisata. Kasus corona lebih memberi dampak negative disbanding saat krisis global,” sambungnya.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara, Denny S Wardhana menyebutkan, virus corona juga berdampak pada menurunnya hunian hotel.
“Biasanya tamu Malaysia dan Singapura masih tetap ada menginap di hotel walau ada krisis global. Namun sejak serang corona nyaris tidak ada,” ujar Denny.
Hunian hotel semkin sepi karena wisatawan nusantara juga terlihat tren menurun. “Hunian hotel tidak sampai 50 persen. Tamu kebanyakan dari local atau sekitar Sumatera Utara,” tambah Denny.
(CSP)