Diduga, bayi itu sengaja ditinggal ibunya di samping rumah warga. Saat ditemukan, bayi bergerak-gerak sambil menangis dalam bungkusan lampin dan gendongan dengan rapi. Kondisi bayi dalam keadaan sehat.

Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu W.Baringbing menyampaikan, bayi awalnya ditemukan warga terletak di samping rumah seorang warga pada Kamis, (5/3) pukul 20.15 WIB.

"Ditemukan saat warga keluar rumah ingin membuang sampah ke belakang rumah. Saat itu juga, pemilik rumah terkejut karena melihat ada bayi terletak di samping rumahnya. Menangis-nangis,” kata Aiptu Baringbing.

Tinggalkan Surat

Selain menemukan bayi itu, Aiptu Baringbing menambahkan, dalam bungkusannya, didapat sepucuk surat yang diduga sengaja ditinggalkan orang tuanya. Berikut isi suratnya:

Bapak/ibu yang menemukan bayi ini, saya minta tolong. Tolong rawat bayi saya. Saya tidak bisa mengasuhnya, karena saya hidup sebatang kara. Saya hanyalah seorang korban perkosaan orang jahat yang tak mau bertanggung jawab atas perlakuan nya dan juga saya tidak kenal sama dia.
Saya tidak mampu mengasuh bayi ini, karena saya tidak kerja apa-apa. Selain meminta-minta, saya juga ga punya tempat tinggal. Saya mau masukkan bayi ini ke panti asuhan tapi tidak di terima karena saya tidak punya data diri. Saya tidak punya KTP, tak punya kartu keluarga juga.

Sekali lagi tolong asuh anak saya ini karena saya benar-banar tidak mampu. Saya sayang sama bayi ini saya tidak mau membuat dia hidup menderita dengan saya.

Sekarang dia lagi sakit lihat kepalanya.
Bayi ini lahir tanggal 27/12/2019
Nama nya Maildan azka
Agamanya Islam

Setelah membacakan surat, Aiptu Baringbing mengatakan, saat ini, bayi masih dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Paniaran dan berkordinasi dengan pihak Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

"Sedangkan orangtua anak itu, masih dalam penyelidikan kita," tambah Aiptu Baringbing.

(CAN/CSP)