Bayi Bocor Jantung Asal Aceh Dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta

Bayi Bocor Jantung Asal Aceh Dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Khadijah Atthahirah (6 bulan), bayi asal Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, yang mengalami bocor jantung, harus menjalani operasi ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

Anak pertama dari pasangan Andriansyah (30) dan Yuliana (29) baru diketahui menderita bocor jantung dua minggu yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

"Sakitnya itu kata dokter bawaan lahir. Kita juga baru mengetahui pada usianya lima bulan," kata Andriansyah, setelah tiba di Rumah Singgah Mess Aceh Cipinang, Jakarta Timur, Senin (16/3).

Andriansyah bersama istrinya berinisiatif memeriksa putrinya ke rumah sakit, karena melihat berat badan anaknya seusia itu masih 4,5 Kilogram. Padahal, normalnya 6 Kilogram.

"Selain berat badan, adapula keluhan lain seperti sering batuk-batuk," kata Andriansyah yang berharap anaknya yang lahir pada 25 September 2019 itu bisa cepat sembuh.

Setelah dibawa ke RSUDZA Banda Aceh, pihak rumah sakit merujuk anak mereka ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta untuk segera dilakukan tindakan operasi.

"Kata dokter harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Kita baru sampai hari ini (Senin) di Rumah Singgah," ujar Andriansyah.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus memfasilitasi masyarakat Aceh yang kurang mampu jika berobat ke Jakarta.

"Ini sesuai amanah Plt. Gubernur Aceh, segala kebutuhan masyarakat Aceh seperti Khadijah, akan ditanggung oleh Pemerintah Aceh," katanya.

Almuniza menjelaskan, hingga saat ini penanganan masyarakat Aceh yang sakit di Jakarta akan diinapkan terlebih dahulu di Rumah Singgah milik BPPA, yang berada di Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur sebelum diantar ke RS yang dirujuk.

"Semua ini dilakukan pemerintah semata-mata sebagai bentuk perhatian serius terhadap masyarakat," jelas Almuniza.

Terbukti, sejak satu tahun program Rumah Singgah yang diinisiasi oleh BPPA banyak pula masyarakat Aceh yang menggunakan fasilitas Rumah Singgah tersebut.

"Tentu saja ini kabar menggembirakan bagi siapapun, terutama masyarakat Aceh yang kurang mampu," pungkasnya.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi