Plt. Dirut PD Pasar Medan, Nasib (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Plt. Dirut PD Pasar Medan, Nasib, membantah informasi yang menyebut seluruh pasar tradisional di Kota Medan akan tutup untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Ditegaskannya, informasi itu tidak benar, sebab PD Pasar Medan sampai saat ini belum ada mengeluarkan surat mengenai penutupan pasar.
"Berita penutupan pasar tidak benar, itu hoax. Tidak mungkin seluruh pasar tradisional ditutup, sebab pasar selama ini menjual seluruh kebutuhan pokok masyarakat. Jika pasar ditutup, masyarakat akan kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Sekali lagi saya tegaskan itu (penutupan pasar) adalah hoax," kata Nasib, Minggu (22/3).
Pria yang sampai masih menjabat sebagai Kabag Perekonomian Medan itu akan melaporkan orang yang menyebarkan berita bohong tersebut kepada polisi. Sebab menurutnya berita itu sangat meresahkan masyarakat dan dapat memicu terjadinya
panic buying.
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan pasar, jelas Nasib, PD Pasar tidak melakukan penutupan pasar. Pencegahan telah dilakukan dengan menyemprot cairan disinfektan di Kantor PD Pasar maupun sejumlah pasar tradisional Kota Medan.
"Penyemprotan akan dilakukan secara bertahap terhadap seluruh pasar tradisional di Kota Medan yang berjumlah 53 unit," jelasnya.
Tidak hanya melakukan penyemprotan, Nasib menjelaskan pihaknya juga menyediakan
hand sanitizer untuk digunakan masyarakat membersihkan tangan ketika berbelanja di pasar tradisional. Dengan demikian masyarakat merasa lebih tenang, sebab
hand sanitizer dapat mencegah terjadinya penyebaran virus corona.
Terkait informasi tersebut, Nasib pun mengajak seluruh warga untuk tidak panik dan tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar.
"Berbelanjalah seperti biasa, sebab PD Pasar tidak akan menutup pasar tradisional untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut!" tegasnya.
Informasi yang menyebut seluruh pasar tradisional di Medan akan tutup selama sepekan mulai berembus sejak Sabtu (21/3) lalu. Berita tersebut menyebabkan warga resah sehingga melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk stok.
"Begitu mendengar kabar itu, saya langsung pergi ke Pasar Sei Sikambing membeli bahan kebutuhan untuk stok. Bayangkan kalau pasar tradisional tutup seminggu, di mana lagi saya membeli bahan kebutuhan pokok," jelas Fanny (34), salah seorang warga.
(JW/EAL)