Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, Selasa (24/3) (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj)
Analisadaily.com, Jakarta - Indonesia telah membatalkan Ujian Nasional 2020 karena khawatir dengan penyebaran virus corona. Keputusan ini mempengaruhi lebih dari delapan juta siswa sekolah menengah.
Keputusan itu diambil ketika negara ini mengumumkan kenaikan harian terbesar dalam kasus coronavirus, sehingga jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 686, dengan 55 kematian.
"Yang paling penting adalah keselamatan dan kesehatan siswa kami dan keluarga mereka serta kakek-nenek mereka," kata Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim dilansir dari
Channel News Asia, Selasa (24/3).
Ujian nasional dijadwalkan akan diadakan dalam dua tahap, mulai 30 Maret dan 20 April.
Nadiem juga mengatakan ujian yang diadakan oleh masing-masing sekolah, yang terpisah dari ujian nasional, dapat dilakukan secara online, sementara siswa juga dapat dinilai berdasarkan nilai mereka di semester sebelumnya.
Beberapa provinsi di Indonesia telah menutup sekolah karena wabah koronavirus termasuk Jawa Barat, provinsi terpadat di negara itu dengan hampir 50 juta orang, dan Jakarta yang telah menyatakan keadaan darurat di ibukota.
Berikut ini pernyataan lengkap Mendikbud Nadiem Makarim terkait peniadaan UN di tengah wabah corona:
“Alasan nomor 1 adalah prinsip dasar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah yang terpenting adalah keamanan dan kesehatan dari siswa-siswa kita. Dan tentunya juga keamanan keluarga mereka. Dan keamanan kakek neneknya, siswa-siswa tersebut. Kalau pun kita melakukan UN di dalam tempat-tempat pengujian, yang harus dikumpulkan, itu bisa menimbulkan resiko kesehatan yang sangat besar,” kata Nadiem.
(CSP)