Penyemprotan disinfektan di Kabupaten Paluta, Kamis (26/3) (Analisadaily/Tohong Harahap)
Analisadaily.com, Padang Bolak - Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan bersama Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan unsur terkait melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kamis (26/3).
Penyemprotan disinfektan secara massal dilakukan untuk memutus mata rantai dan mencegah persebaran virus corona (Covid-19).
Sekretaris Daerah Paluta, Burhan, menjelaskan penyemprotan massal ini akan dilaksanakan selama tiga hari sampai Sabtu (28/3).
"Kegiatan kita ini berdasarkan perintah pemerintah pusat dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di NKRI," sebut Burhan.
Penyemprotan massal ini dibagi menjadi lima kelompok dan ditugaskan ke wilayah tugas masing-masing di seputaran Gunung Tua menggunakan alat penyemprot atau
sprayer. Sasaran penyemprotan meliputi fasilitas umum, pasar dan pemukiman penduduk.
Hadir dalam kegiatan ini Danramil 05 Padang Bolak Kapten Inf. Misran Edi Natal, Kepala BPBD Paluta Khairul Harahap, Kasatpol PP Paluta Darman, Kadis Kominfo Paluta Lairar Rusdi Nasution, Pabung Kodim 02/12 TS Mayor Arm. Hasran Harahap, Kapolsek Padang Bolak AKP Zulfikar dan Kabid P2P Dinkes Paluta Afrida Henny Simamora.
Selain itu turut terlibat MPC PP Paluta, DPD AMPI Paluta, FKPPI Paluta, PMI serta unsur lainnya.
Dalam kegiatan ini AMPI melakukan penyemprotan menggunakan dua unit tangki air berisi disinfektan kapasitas 1000 liter.
Ketua DPD AMPI Paluta, Gusti Putra Hajoran Siregar mengungkapkan, cairan disinfektan tersebut akan disemprotkan ke wilayah yang merupakan akses masuk Kabupaten Paluta.
"Satu unit kita kerahkan di Pasar Siunggam, Kecamatan Padang Bolak Julu. Wilayah tersebut merupakan salah satu pintu masuk ke Paluta dari Sumatera Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padang Sidimpuan," kata Gusti.
Sebelumnya Bupati Paluta, Andar Amin Harahap, menetapkan status siaga darurat Covid-19 di wilayahnya. Hingga saat ini belum ada ditemukan warga Paluta yang terjangkit virus tersebut.
(ONG/EAL)