Bupati Simalungun, JR Saragih, konferensi pers terkait Penanganan dan Pencegahan COVID-19 di RS Perdagangan, Kamis (2/4) (Anaisadaily/Fransius Simanjuntak)
Analisadaily.com, Simalungun - Bupati Simalungun, JR Saragih melaporkan, saat ini di wilayahnya ada 60 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak ada, setelah 1 PDP yang dirawat selama 8 hari di RSUD Perdagangan meninggal dunia.
"Hari ini kami sampaikan beberapa hal tentang COVID-19. Telah meninggal dunia Pukul 05.00 WIB pagi tadi di RSUD Perdagangan seorang PDP," terang JR Saragih, Kamis (2/4).
Manajemen RSUD Perdagangan sempat kesulitan mencari peti jenazah untuk memakamkan, sehingga baru dibawa ke pemakaman pada Pukul 10.00 WIB. Belum bisa dipastikan apakah PDP meninggal dunia dengan status positif ataupun negatif COVID-19.
"Korban mengalami komplikasi. Punya riwayat perjalanan dari Jakarta. Sepulangnya ke kampung mengalami demam tinggi. Setelah diperiksa petugas medis dinyatakan PDP COVID-19," terang JR Saragih.
Selama masa perawatan, alat kesehatan yang dimiliki RSUD Perdagangan belum mendukung untuk menyatakan PDP sudah negatif atau positif COVID-19. Setelah PDP dimakamkan, tenaga medis kemudian melakukan pemeriksaan terhadap keluarganya.
Petugas memeriksa seluruh keluarga dan orang terdekat dengan PDP. Namun hasil pemeriksaan terhadap keluarga PDP tersebut dinyatakan negatif COVID-19. Meninggalnya PDP di Simalungun merupakan yang pertama.
"Saya mengimbau bagi warga yang sakit demam segera melapor. Ini penting agar jangan sampai semakin parah dan memunculkan opini di masyarakat," ucap JR Saragih.
Pemkab Simalungun saat ini juga memantau 855 warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota. JR meminta masyarakat untuk mulai menjaga kesehatan diri semaksimal mungkin dan menghindari tempat-tempat keramaian.
“Ini bukan perkara tak bersilaturahmi, namun upaya kebaikan bersama,” tandasnya.
(FHS/RZD)