Ini menjadi rekor jumlah kematian tertinggi dalam waktu sehari semalam. Akibatnya total korban meninggal akibat Covid-19 di Negeri Matador naik drastis dari 9.053 menjadi 10.003.

Sementara itu jumlah pasien positif Covid-19 hari Kamis (2/4) naik menjadi 110.238 dari 102.136 sehari sebelumnya.

Saat ini Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19 setelah Italia. Sementara untuk jumlah kasus mereka menjadi yang ketiga terbanyak setelah Amerika Serikat dan Italia.

Meski jumlah kematian yang meningkat tajam membawa kesedihan bagi warganya, Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa, tetap manaruh rasa optimis untuk memenangkan pertarungan melawan virus tersebut.

"Data menunjukkan bahwa kurva telah stabil dan kami telah mencapai titik tertinggi. Ada cahaya di ujung terowongan," kata Illa, dilansir dari Al Jazeera, Jumat (3/4).

Dalam beberapa pekan terakhir Spanyol nyaris lumpuh karena sekitar satu juta orang tidak bisa bekerja akibat penyebaran virus yang semakin mengkhawatirkan.

Dengan jumlah penduduk sekitar 47 juta jiwa, ada 900.000 orang yang tidak bisa bekerja, termasuk 620.000 diantaranya menjadi korban PHK.

Data jaminan sosial Spanyol juga menunjukkan sekitar 80.000 pekerja telah terinfeksi Covid-19. Sementara 170.000 lainnya cuti sakit karena harus menjalani isolasi setelah melakukan kontak dengan pasien positif corona.

Menteri Tenaga Kerja Spanyol, Yolanda Diaz mengatakan: "Ini adalah situasi yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya."

"Negara ini praktis lumpuh akibat darurat kesehatan," sambung Unai Sordo, pemimpin serikat buruh terbesar di Spanyol, CCOO.

Bulan Maret biasanya merupakan waktu yang baik untuk bekerja di Spanyol karena menandai awal musim liburan.

(EAL)