Khawatir Tertular, Rehabilitasi Orangutan Ditutup untuk Pengunjung

Khawatir Tertular, Rehabilitasi Orangutan Ditutup untuk Pengunjung
Seorang petugas tampak sedang membersihkan kandang Orangutan di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Kalimantan (AFP/Handout)

Analisadaily.com, Kalimantan - Perburuan dan hilangnya habitat telah memusnahkan populasi Orangutan Indonesia. Tetapi sekarang coronavirus telah muncul sebagai potensi ancaman mematikan lainnya bagi spesies yang terancam punah ini.

Memang belum ada kasus penularan yang dikonfirmasi dari manusia ke kera berambut fuzzy, tetapi staf di pusat rehabilitasi di Kalimantan yang tertutup hutan tidak mau mengambil risiko.

Borneo Orangutan Survival Foundation telah menutup pintunya bagi pengunjung dan meminta staf meningkatkan tindakan pencegahan agar tidak tertular infeksi, termasuk dengan memakai masker dan sarung tangan pelindung.

"Belum ada kasus penularan langsung yang dikonfirmasi, tetapi hal itu menyebabkan masalah lain seperti kekurangan masker dan persediaan desinfektan untuk pengasuh Orangutan kami," kata dokter hewan di Borneo Orangutan Survival Foundation, Agus Irwanto.

Namun, bagi kera, tidak ada banyak perubahan dalam pesiar hutan harian mereka.

"Sementara manusia di pusat rehabilitasi kami bekerja keras untuk menyesuaikan diri dengan langkah-langkah baru ini, Orangutan sedang menjalankan aktivitas biasa mereka," kata dia dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (4/4).

Ketakutan akan transmisi manusia ke primata tidak terbatas di Indonesia. Perancis mengambil tindakan pencegahan di kebun binatangnya, dengan penjaga menjaga jarak dari gorila dan simpanse.

Bulan lalu, negara Afrika yang tertutup hutan Gabon mengatakan, akan berhenti membiarkan turis melihat kera besarnya karena khawatir manusia dapat memberi mereka virus.

Karena sebelumnya, epidemi Ebola membunuh gorila dan simpanse serta manusia.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi