Milenial Medan Bergerak Lawan COVID-19 Wujud Perjuangan Bersama

Milenial Medan Bergerak Lawan COVID-19 Wujud Perjuangan Bersama
Tokoh Milenial Medan, Rico Waas (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Indonesia telah mengimbau perusahaan-perusahaan agar para karyawan bekerja dari rumah. Imbauan terkait pandemi virus corona COVID-19 yang telah masuk ke Tanah Air.

Kondisi ini berimbas ke sejumlah sektor, termasuk bisnis kuliner. Saat ini bisnis kuliner hanya diperbolehkan melayani pesan antar untuk menghindari terjadinya kerumunan. Tujuannya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Hal tersebut membuat anak-anak muda di Kota Medan bergerak bergandengan tangan. Untuk membantu tenaga medis serta masyarakat yang terdampak COVID-19, komunitas-komunitas seperti Milennial Tanpa Nama, Medan Rangers, Milenial Oligarki, Gerakan Gotong Royong, dan lain sebagainya bergerak.

"Tujuan dari komunitas ini dibentuk sebagai wadah berkumpulnya para anak muda. Siapa saja mereka yang memiliki jiwa sosial tinggi. Visi misi social justice, social responsiblity, humanisme, dan environtmental ethics," kata Danny Prima, penggagas Millenial Oligarki, Selasa (7/4).

Koordinator Gerakan Bergotong Royong, Bobi Septian menyebut, mereka memasang target bisa meringankan beban masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona COVID-19.

"Kita sudah membagikan 3.000 hand sanitizer dan 7.000 masker ke masyarakat. Dalam beberapa hari ini kita akan menyiapkan sekitar 20 ribu masker. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat," sebutnya.

Tokoh Milenial Medan, Rico Waas, mengaku apa yang dilakukan para anak muda Medan sangat positif. Menurutnya sebagai motor penggerak perubahan, anak muda bisa membuat, menyalurkan, menyebarkan virus positif dengan cepat.

"Melalui media sosial mereka saling mengajak para followers untuk menyebarkan kegiatan mereka. Jadi pemicu yang lainnya untuk ikut melakukan hal positif ini," katanya.

"Hal seperti ini tidak boleh berhenti, ini adalah hal-hal yang selalu dapat membangkitkan moral di antara masyarakat. Ini menjadi simbol bahwa, kita selalu bersama-sama berjuang melewati pandemi," sambungnya.

Menurut Rico Waas, yang dilakukan kaum milenial Medan hanyalah trigger atau pemicu saja. Pondasi utama untuk melawan virus corona COVID-19 adalah pemerintah. Diharapkan pemerintah melakukan hal-hal solutif dan cepat untuk menangani pandemi COVID-19.

"Terutama dalam pemberian bantuan ke masyarakat yang dalam posisi kesusahan. Apakah itu pengangguran, korban PHK, pekerja harian, dan lain sebagainya," ujar Rico.

Pria berkacamata ini berharap budaya saling membantu dan gotong royong bisa menular kepada mlenial yang lain. Sehingga tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah. Selain itu, semua pihak juga harus memerhatikan bantuan yang ada tersalurkan dengan benar.

"Semua pihak layak mendapatkan bantuan. Tenaga medis wajib mendapatkan APD yang lengkap, juga bantuan moril yang tentunya untuk membangkitkan semangat mereka senagai garda terdepan dalam melawan COVID-19," ucapnya.

Rico juga berharap, korban dan keluarga mendapatkan perhatian khusus dalam pendampingan secara moril, serta edukasi tentang penanganan COVID-19. Apabila korban COVID-19 meninggal dunia, masyarakat diharapkan memberikan empati agar tidak lagi terjadi penolakan jenazah.

"Ini juga membutuhkan edukasi yang jelas, agar tidak terjadi kesimpang-siuran tentang hal ini," tuturnya.

Khusus kepada pemerintah, Rico berharap dana miliaran rupiah yang dianggarkan sebaiknya dialokasikan ke alat-alat medis yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19.

"Juga sembako untuk masyarakat , serta untuk mempersiapkan tempat-tempat karantina korban COVID-19 apabila rumah sakit sudah penuh," tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi