Angelina Jolie (Wenn/Aceshowbiz)
Analisadaily.com, Amerika Serikat - Angelina Jolie mendesak saudara-saudaranya dari Amerika untuk tetap berhubungan dengan keluarga selama karantina karena coronavirus, dan ia pun melaporkan ketakutannya kepada pihak berwenang terkait potensi adanya pelecehan anak.
Dalam sebuah artikel baru untuk majalah Time, perempuan berusia 44 tahun itu mengaku khawatir tentang keselamatan anak-anak dalam pengasingan diri.
Kata dia, mereka sangat rentan terhadap begitu banyak dampak sekunder pandemi terhadap masyarakat.
Mengisolasi korban dari keluarga dan teman adalah taktik kontrol yang terkenal oleh pelaku kekerasan, yang berarti bahwa jarak sosial yang diperlukan untuk menghentikan COVID-19 adalah tindakan yang secara tidak sengaja akan memicu peningkatan langsung trauma dan penderitaan bagi anak-anak yang rentan.
“Sudah ada laporan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga di seluruh dunia, termasuk pembunuhan dengan kekerasan,” tulis peraih Oscar itu dilansir dari
Aceshowbiz, Jumat (10/4).
Jolie juga prihatin dengan sekolah-sekolah ditutup, takut anak-anak tidak lagi memiliki jalan keluar dari pelecehan yang mungkin mereka alami di rumah.
Masih kata dia, ini adalah peluang hidup serta perisai yang menawarkan perlindungan, atau setidaknya penangguhan hukuman sementara dari kekerasan, eksploitasi dan keadaan sulit lainnya, termasuk eksploitasi seksual, pernikahan paksa dan pekerja anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
"Bukan hanya anak-anak kehilangan jaringan dukungan. Lockdown juga berarti lebih sedikit mata orang dewasa tentang situasi mereka,” tuturnya.
Sehingga ia mendesak orang untuk membuat panggilan keluarga atau teman, terutama kemungkinan tempat yang dikhawatiran seseorang rentan.
"Sering dikatakan, dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak. Diperlukan upaya oleh seluruh negara kita untuk memberi anak-anak perlindungan dan perawatan yang layak mereka dapatkan,” ucapnya.
(CSP)