Jawad Javed dan istrinya, Asiyah (Al Jazeera)
Analisadaily.com, Falkirk - Sebelum pukul 09.00 pagi, antrian panjang sudah terbentuk di luar toko kelontong Asiyah Javed di Falkirk, Skotlandia.
Masyarakat umum dan para tenaga medis sedang menunggu sang pemilik toko membagikan alat pelindung diri (APD) gratis seperti masker, sarung tangan dan barang-barang yang mereka butuhkan selama wabah virus corona (Covid-19).
Belasan tenaga medis dari NHS (National Health Service) atau program layanan kesehatan masyarakat di Britania Raya telah meninggal akibat Covid-19. Namun pemerintah Inggris tidak sepakat bahwa kematian tersebut diakibatkan oleh kekurangan APD.
Namun faktanya, para perawat di Britania Raya termasuk Skotlandia terus berjuang untuk mengatasi kekurangan APD tersebut secara mandiri. Bagi mereka ini adalah masalah hidup dan mati.
Hal itulah yang mendasari Asiyah dan suaminya, Jawad, untuk ikut membantu para tenaga medis mendapatkan pelindung diri.
"Daripada menjual masker saya pikir lebih baik menyumbangkannya ke NHS karena mereka lebih membutuhkannya, mereka telah menyelamatkan jiwa," kata Asiyah, dilansir dari
Al Jazeera, Sabtu (18/4).
"Mereka mengatakan senang membayar karena mereka kekurangan, tetapi saya mengatakan mereka tidak perlu membayar karena mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Kita tidak boleh mengambil uang dari mereka," sambung perempuan berusia 34 tahun itu.
Ketika
lockdown diberlakukan secara ketat pada bulan Maret, Asiyah menyaksikan seorang wanita tua menangis di luar supermarket karena tidak mampu membeli kebutuhan untuk menghadapi wabah corona.
Saat itulah ia dan suaminya bertekad menggunakan 5.000 Pound uang tabungan mereka untuk membeli masker, cuci tangan antibakteri dan produk lainnya guna dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkannya.
Mereka telah menyumbangkan 3.000 masker dan mengirim lebih dari 1.000 paket makanan kepada orang-orang rentan dalam empat pekan terakhir.
Diperkirakan 1,5 hingga 2 juta orang kehilangan pekerjaan di Inggris akibat Covid-19. Menurut data Institute for Employment Studies angka kemiskinan cenderung meningkat.
Banyak pelanggan Asiyah yang kesulitan membeli makanan untuk keluarga mereka.
"Kami berpikir mengapa mereka harus tidur dengan perut kosong saat kita makan? Kami mengeluarkan pengumuman di Facebook bahwa kami akan mengirimkan makanan gratis. Kami mendapat lebih dari 200 hingga 300 panggilan sejauh ini," sambung Jawad.
Ketika akhir pekan Paskah, anak-anak mereka dimasukan ke sebuah ruangan saat Asiyah dan Javed membagikan ratusan telur gratis sembari memasok paket perawatan ke rumah sakit dan panti jompo.
William Welsh (73) yang sudah berdomisili di Falkirk selama 54 tahun menyapa Jawad dengan "
As-Salam Alaikum" saat diberi pembersih tangan dan tisu antibakteri di kebunnya.
"Aku tidak bisa mengatakan cukup banyak hal baik tentang Jawad. Dia sudah melakukannya selama berminggu-minggu. Pekerjaan yang dilakukan pria ini tidak akan dilupakan. Terutama oleh orang tua. Dia melakukan pekerjaan kelas satu," kata William.
Asiyah dan Jawad berencana terus memberikan paket perawatan gratis, bahkan ketika status
lockdown sudah dicabut.
"Pria itu layak mendapatkan gelar ksatria," kata seorang pelanggan ketika berjalan melewati Jawad.
(EAL)