Turnamen berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan, termasuk akan tertutup dan dengan kesehatan dan keamanan di bawah kendali.

"Jika ada tes positif, pemain itu akan mengasingkan diri dan liga akan dapat terus bermain dengan tindakan pencegahan untuk semua orang," juru bicara Bundesliga dilansir dari Marca, Selasa (28/4).

Protokol menyatakan, klub tidak boleh mempublikasikan nama pemain yang dinyatakan positif COVID-19, tetapi mencatat gejala yang dimilikinya dan segera mengkarantina dirinya.

Pemain itu kemudian akan dikarantina selama dua minggu jika dia tidak menunjukkan gejala dan akan berlatih di rumah.

Jika ia menunjukkan gejala, ia akan tetap di karantina sampai empat hari setelah gejalanya hilang.

Sebelum laga itu berlangsung, Jerman akan melakukan pengujian terhadap 800.000 orang dengan menjalani tes untuk virus Corona, yang dilakukan setiap minggu.

Sekitar 20.000 dari mereka akan pergi ke Bundesliga untuk menyelesaikan sisa dari sembilan pertandingan liga dan semi-final dan final DFB-Pokal.

Seperti di negara-negara lain, ada beberapa oposisi terhadap tes yang tersedia bagi para pemain sepak bola dibandingkan yang lain yang membutuhkannya.

Tidak hanya itu, manajemen pertandingan juga akan membantasi jumlah orang untuk memasuki stadion. Protokol menyatakan, tidak lebih dari 300 orang diizinkan di stadion pada hari pertandingan.

Angka 300 ini dibagi menjadi tiga, di antaranya level pitch, tribun, dan bangunan luar.

Hanya ada 98 orang di level lapangan, termasuk pemain, pelatih, wasit, dan staf keamanan.

Sejauh ini, dampak Coronavirus di Jerman telah menyebabkan 6.000 kematian pada populasi 83 juta.

(CSP)