Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan pada hari Minggu, para atlet akan diizinkan untuk berolahraga di depan umum mulai 4 Mei, meskipun mereka harus menunggu dua minggu lagi sebelum kembali ke kompleks latihan masing-masing.

Asosiasi Pesepakbola Italia, AIC, telah mengatakan keputusan itu tidak logis dan diskriminatif, dan para pemain percaya itu hanya mempertinggi risiko.

"Ukurannya bisa meningkat, tidak mengandung, risiko. Para olahragawan harus berlatih setelah jeda paksa untuk menghindari cedera dan mempersiapkan pelatihan kelompok pada 18 Mei. Jelas lebih berbahaya melakukan pekerjaan individu di kota dan di permukaan yang tidak cocok,” bunyi pernyataan AIC.

Dilansir dari Marca, Rabu (29/4), bek Lazio, Francesco Acerbi, juga dibingungkan oleh keputusan itu.

"Saya tidak ingin membuat kontroversi. Tapi saya berbicara atas nama kolega saya dan saya tidak mengerti mengapa saya tidak bisa berlari di pusat olahraga, yang memiliki peraturan keselamatan, tetapi saya bisa berlari di taman umum,” kata Acerbi.

Kelompok penggemar di Parma juga mempertanyakan keputusan tersebut, menjelaskan bahwa orang-orang bahkan dapat berkumpul untuk melihat para pemain Gialloblu bekerja di depan umum dan, pada gilirannya, meningkatkan risiko penyebaran virus.

(CSP)