Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tapanuli Utara, Indra Simaremare menjelaskan, ruang isolasi ini dibuat untuk menampung para warga pemudik yang datang.

"Karena berdasarkan informasi sudah banyak perantau kita yang mudik," kata Indra, Rabu, (29/4).

Dia mengatakan penanganan dan pengelolaan ruang isolasi di tingkat kecamatan dan pedesaan ini akan melibatkan forum koordinasi pempinan kecamatan dan Unit Pelaksana Teknis kesehatan di tingkat kecamatan.

"Kita fungsikan Forkopinca, sementara petugasnya nanti adalah tenaga kesehatan di tingkat kecamatan karena yang bertanggungjawab nanti adalah UPT kesehatan," ucapnya.

Ia menambahkan, dari 15 kecamatan yang ada di Tapanuli Utara, saat ini sudah ada 13 kecamatan yang siap menyediakan ruang isolasi.

"Hanya tinggal dua kecamatan lagi yang belum, namun ruang isolasi ini akan segera dimulai karena sudah kita keluarkan Surat Keputusannya nya," sambungnya.

Terkait biaya, nantinya biaya operasional ruang isolasi di kecamatan akan ditanggung oleh gugus tugas kabupaten. "Sedangkan ruang isolasi di tingkat desa akan dibiayai oleh desa," jelasnya.

Kepala Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita Tarutunh, Daniel Simorangkir mengakui, pihaknya sudah menyiapkan ruang isolasi di tingkat kecamatan. "Ruang isolasi ditingkat kecamatan sudah kita siapkan," kata Daniel.

Dia lanjut menjelaskan, sedangkan untuk ruang isolasi di tingkat desa masih tahap pengusulan kepada pemilik sekolah yang nantinya akan dijadikan sebagai ruang isolasi.

"Untuk ruang isolasi di tingkat desa masih tahap pengusulan," tambahnya.

(CAN/CSP)