Lamsar Sinaga dan istrinya Sopia Kudaidiri bersama putrinya Christina Sinaga penyandang disabilitas di Lae Sirambon Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo, Sabtu (2/5). (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)
Analisadaily.com, Sidikalang - Mantan Bupati Dairi, Master Parulian Tumanggor mengirimkan bantuan kepada 8 keluarga tidak mampu di Kelurahan Kuta Gambir Kecamatan Sidikalang, Desa Sitinjo dan Sitinjo 2 Kecamatan Sitinjo, Sabtu (2/5).
Kedelapan keluarga itu, di antaranya Loide boru Lumban Gaol wanita sebatang kara beralamat di Gang Tsawawiyah Kelurahan Kuta Gambir Sidikalang.
Loide kehilangan putra tunggal akibat berkelahi dengan siswa SMP HKBP Medio Februari. Suaminya meninggal dunia tahun 2017 akibat kelelahan bekerja di lading
Kemudian, Ompu Gokma boru Sibuea dan Sahat Simamora di jalan Multi Panji Bako, keduanya sehari-hari bertani dan upahan.
Selanjutnya, Pesta boru Sinaga bersama 3 anak tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 4 meter berdinding spanduk, dan Lamsar Sinaga orang tua penyandang disabilitas, Christina Angelina Sinaga (13) di Lae Sirambon.
Tak lama berselang, Tumanggor memberitahukan, donasi sudah ditransfer dan dialokasikan Rp500 ribu per keluarga.
Sopia boru Kudadiri ibu dari Christina Sinaga meneteskan air mata haru menerima bantuan yang tak pernah diperkirakan.
“Bagi saya, uluran ini cukup besar dan bermakna. Saat ini, jual tenaga ke ladang tetangga juga payah. Tak ada ruang,” kata Sopia.
Pesta boru Sinaga menyampaikan hal senada. Dia sangat bersimpati atas budi baik Tumanggor. Kendati sudah meninggalkan Dairi, ternyata senantiasa menaruh hati ke kampung halaman.
Keduanya menyebut, hingga kini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah terkait dampak COVID-19.
Uluran itu bermula setelah adanya pesan elektronik MP Tumanggor kepada wartawan. Mantan kepala daerah yang kini menjadi Presiden Direktur PT Wilmar Internasional Jakarta mengirim link berita bantuan perusahaan kepada pemerintah guna penanganan virus corona.
Setelah membaca informasi menyangkut missi kemanusiaan, wartawan kemudian merespons, mengapresiasi kepedulian kepada bangsa. Namun, jika masih ada rejeki yang bisa disihkan, di kampung masih ada 8 KK yang sangat menantikan uluran.
(SSR/CSP)