Mahasiswa diamankan polisi (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Kantor Pertamina Marketing Operational Region (MOR) I Medan, Jalan Putri Hijau, Kota Medan dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian.
Dalam unjuk rasa itu sejumlah mahasiswa berencana memberikan sumbangan kepada Pertamina. Sebab, mereka menilai di tengah menurunnya harga minyak dunia, seharusnya diikuti turunnya harga BBM di Indonesia.
Saat mereka melakukan orasinya, Kapolsek Medan Barat, Kompol Afdhal Junaidi, mencoba melakukan dialog agar mahasiswa membubarkan diri. Namun, sejumlah mahasiswa itu terus memaksakan untuk melanjutkan orasi.
Mendengar mahasiswa terus mengeluarkan argumennya, Afdhal lantas memerintahkan jajarannya untuk mengamankan sejumlah mahasiswa itu.
Pihak kepolisian pun langsung mengamankan mahasiswa yang berunjuk rasa itu ke mobil Sabhara Polrestabes Medan.
Afdhal mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menyampaikan kepada mahasiswa untuk tidak melakukan unjuk rasa di tengah pademi COVID-19.
"Jadi, kami sudah sampaikan sebelumnya ke mahasiswa untuk tidak melaksanakan unjuk rasa. Sesuai maklumat Bapak Kapolri bahwasannya kita harus ikuti protokol yang berkaitan dengan penanganan wabah COVID-19," kata Kapolsek, Rabu (6/5).
Afdhal juga mengungkapkan jika pihak intel tak memberikan administrasinya untuk unjuk rasa tersebut.
"Dari intel juga tak berikan administrasi terkait unjuk rasa ini. Kami sudah mengimbau secara persuasif dan kemarin sudah melakukan penggalangan tapi masih melaksanakan tindakan unjuk rasa, untuk itu mereka kami bawa ke Polrestabes Medan," ungkapnya.
Afdhal mengaku belum bisa memastikan tindakan apa yang akan diberikan pihaknya kepada mahasiswa tersebut.
"Kita lihat dulu dari penyelidikan dan penyidikan, kita ambil keterangan dari yang bersangkutan, hasilnya kami sampaikan dan kami akan cek asal kampusnya," tandasnya.
(JW/RZD)