Terungkap, Putusnya Empat Ruas Jari Pedagang Cabai Bukan Kasus Begal

Terungkap, Putusnya Empat Ruas Jari Pedagang Cabai Bukan Kasus Begal
Paparan di lobby Adhi Pradana Polda Sumut, Jumat (15/5). (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumatera Utara (Sumut) mengungkap kasus yang awalnya disebut sebagai penjembretan sadis yang dialami oleh seorang wanita hingga empat ruas jarinya putus.

Kejadian tersebut sempat viral di media sosial (medsos), dan disebut-sebut kasus begal yang terjadi di Jalan AR Hakim. Bahkan dilaporkan juga, korban yang merupakan pedagang cabai kehilangan uang Rp 4 juta dan tas diambil begal. Kejadian dilaporkan terjadi 1 Mei 2020.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, kasus tersebut merupakan laporan palsu. Berdasarkan laporan tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan, karena semua tindakan investigasi dimulai dari tempat kejadian perkara.

"Setelah tim melakukan investigasi, ternyata keterangan dari Ibu Erdina Boru Sihombing (54) warga Jalan AR Hakim Gang Rahayu II, Kecamatan Medan Denai, tidak sesuai dengan kenyataan," kata Kapolda, didampingi Dirkrimum dan Kabid Humas Polda Sumut saat paparan di lobby Adhi Pradana Polda Sumut, Jumat (15/5).

Kapolda juga menyampaikan, motifnya adalah karena tekanan ekonomi dan dililit hutang agar mendapat klaim asuransi.

"Jadi kejadian sebenarnya adalah Ibu Erdina Sihombing memotong jarinya sendiri dengan parang agar meyakinkan penyidik bahwa dia memang dibegal," tegas Kapolda Sumut

Semantara kedua rekan tersangka saat ini statusnya adalah saksi, karena membantu mengantar ke rumah sakit dan membuat laporan. Namun Erdina Sihombing sudah ditetapkan sebagai tersangka laporan palsu.

"Yang pasti ini adalah kasus pertama di lingkungan Polda Sumut, dan saya bersyukur para penyidik tidak bisa ditipu," ungkap Sormin.

Kapolda juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal nekat seperti yang dilakukan oleh Erdina Sihombing.

"Karena dapat merusak diri sendiri dan membuat Kamtibmas di Sumut menjadi tidak kondusif," tandas Martuani.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi