Namun imbauan itu ternyata tidak berlaku di Kota Langsa. Sebab lokasi wisata yang merupakan tempat keramaian sudah dibuka seperti hutan kota dan hutan manggrove.

"Kita heran kenapa Pemko Langsa tidak melaksanakan imbauan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh untuk tidak membuka tempat keramaian seperti lokasi objek wisata di hutan kota maupun hutan manggrove," kata seorang masyarakat Langsa, Marlon, kepada Analisadaily.com, Selasa (26/5).

Menurutnya selama ini Pemko Langsa sangat gencar mengimbau agar masyarakat tidak pergi ke tempat keramaian dan senantiasa harus menjaga jarak. Akan tetapi imbauan itu berbanding terbalik dengan keluarnya izin untuk membuka dua objek wisata tersebut.

Bahkan Pemko Langsa banyak menempelkan spanduk berisi imbauan di jalanan dan meniadakan pawai takbir menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Inikan aneh, di saat pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh gencar melakukan berbagai langkah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tapi Pemko Langsa malah memberikan izin membuka lokasi objek wisata yang jelas-jelas sebagai tempat menumpuknya orang," sesalnya.

Lebih lanjut Marlon mengatakan, jangan sampai ketika ditemukan kasus Covid-19 di Kota Langsa barulah Pemko Langsa sibuk melakukan penanganan.

"Diharapkan kepada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Aceh serta Polda Aceh segera mengambil sikap atas diberikan izin dibukanya objek wisata yang menjadi lokasi keramaian. Aceh umumnya dan khususnya Kota Langsa belum parah atas kasus Covid-19, tapi jangan dibuka objek wisata," tegasnya.

Informasi diperoleh Analisadaily.com, kedua objek wisata tersebut mulai dibuka pada lebaran pertama dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.

(DIR/EAL)