'Jeungki Ie', Solusi Pengairan Sawah Tadah Hujan Saat Kemarau

'Jeungki Ie', Solusi Pengairan Sawah Tadah Hujan Saat Kemarau
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Aceh memiliki lahan pertanian yang luas, namun ada yang masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya. Akibatnya pada saat musim kemarau panjang bisa mengalami gagal panen.

Gampong Cot Jrat, Kecamatan Kuta Juang, Kabupaten Bireuen, merupakan salah satu gampong (desa) percontohan yang akan dibina Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh pada tahun 2021 dengan produk andalannya 'Jeungki Ie'.

Ditargetkan, melalui Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (Posyantekdes) dan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), masyarakat dapat memproduksi 'Jeungki Ie' dengan kualitas dan produktifitas kinerja yang lebih baik sehingga produk ini dapat dipasarkan ke seluruh Aceh.

Diharapkan, kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif pada peluang lapangan kerja di Aceh dan menurunkan tingkat kemiskinan di gampong dengan pemanfaatan lahan-lahan produktif tadah hujan secara masif diseluruh Aceh.

"Kita sangat mendukung kegiatan inovatif dari masyarakat, kita sebagai Pemerintah siap membina dan mengembangkan potensi masyarakat," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Kamis (2/7).

Syukri, salah seorang warga Gampong Cot Jrat yang telah berhasil mengembangkan 'Jeungki Ie' juga menyampaikan hal senada.

Ia mengatakan, lahan di Aceh sangat luas dan produktif, namun terkendala dengan sistem pengairan teknis. Apabila musim kemarau bisa terancam gagal panen.

Syukri, mengatakan melalui dana desa tersebut ia mampu memproduksi sendiri Pompa Hidram atau pompa yang diberi nama 'Jeungki Ie'.

'Jeungki Ie' tersebut mampu memompa air dari sumbernya ke areal sawah tadah hujan seluas ±20 Ha tanpa menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun tenaga listrik.

Alat ini dikembangkan oleh Syukri yang juga menjabat sebagai ketua Posyantekdes dengan peralatan yang serba sederhana melalui dukungan dana desa.

Pompa hidram tersebut sudah dipergunakan oleh beberapa gampong antara lain gampong Blang Tingkeum Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen dengan sumber air dari gampong tetangga, sehingga para petani gampong Blang Tingkeum sudah dapat menanam padi 2-3 kali setahun.

Syukri, mengungkapkan ia bersama tim di tahun 2021 akan kembali mengembangkan Pompa Hidram generasi baru tanpa limbah sehingga cocok digunakan oleh PDAM baik dari sumber air permukaan maupun sumur, tanpa air terbuang sebagai limbah.

Direktur BUMG GEMA Gampong Cot Jrat, Muhammad Diah menyampaikan penjualan Pompa Hidram dilakukan oleh BUMG dengan harga berkisar Rp 40-50 juta per unit dan siap pasang ke lokasi.

"Saat ini Posyantekdes sedang menyelesaikan pesanan 6 unit Pompa Hidram baru," jelasnya.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi