Anggota DPRD Sumatera Utara Dapil X menggelar konferensi pers usai kunjungan kerja di Sapadia Hotel Pematangsiantar, Sabtu (11/7). (Analisadaily/Franscius Hartopedi Simanjuntak)
Analisadaily.com, Simalungun - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara mengkritik pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) Kota Pematang Siantar, yang menggunakan anggaran Rp2.5 miliar.
Kritikan itu disampaikan anggota DPRD usai mengunjungi taman yang terletak di Jalan MH Sitorus di pinggiran Sungai Bah Bolon, Kecamatan Siantar Barat.
Kedatangan mereka sebagai bentuk pengawasan APBD 2019 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sudah dikerjakan.
Taman Kehati salah satu pekerjaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Binsar Situmorang.
Hadir dalam kunjungan itu, Ketua Tim Dapil X, Mangapul Purba, Franky Partogi Sirait dari PDIP bersama Rony Reynaldo Situmorang dari Partai Nasdem, Saut Bangkit Purba dari Partai Demokrat, Gusmiyadi dari Partai Gerindra.
Ada juga Iskandar Sinaga dari Partai Golkar, Hidayah Herlina Gusti Nasution dari Partai Keadilan Sosial dan Rusdy Lubis dari Partai Hanura.
Pada konfrensi pers mereka mengatakan akan membawa temuan-temuan di Taman Kehati itu ke rapat paripurna DPRD Sumut, Selasa (14/7).
"Ini langsung kita hajar di paripurna nanti," kata Mangapul, Sabtu (11/7/2020).
Taman Kehati menghabiskan anggaran yang cukup besar, kualitas dan nilai taman tak terlihat. Kritik itu disampaikan karena sejumlah gedung di taman itu terlantar, kotor. Dan begitu pula kondisi di sekitar taman yang dipenuhi sampah plastik dan daun kering.
Mangapul pun meminta kepada awak media yang ada di Siantar agar menyampaikan apa-apa saja hal yang tidak sesuai di taman tersebut.
"Apa yang ada di situ, sampaikan saja," tegasnya.
Masih di lokasi yang sama, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Hanura, Rusdi Lubis berpendapat, taman tersebut belum bernilai.
"Namanya sudah Kehati, sudah masuk ke hati. Ada nilai di sana. Sekarang kita pertanyakan, sudah bernilai kah dia? Belum! Sudah banyak nggak yang ke sana? Belum,” kata dia.
Rusdi menyinggung soal kawasan taman yang tidak memiliki lokasi parkir.
"Parkirnya saja nggak ada. Apalagi objek pekerjaannya. Anggaran direalisasikan, tapi (hasil pekerjaan) jauh dari harapan," lanjutnya.
Rusdi juga menyampaikan akan terus mengawasi perkembangan taman itu.
"Taman ini harus tampil beda dengan taman-taman lain di Sumut. Karena saya lihat, lokasi uniknya, dekat sungai dan bisa diindahkan," tambahnya.
(FHS/CSP)