"Pelepasan Tukik tersebut sebagai wujud kepedulian TNI khususnya Korps Marinir dalam menjaga ekosistem laut serta melestarikan habitat hewan laut," kata Letkol Imam.

Letkol Imam juga berkeinginan mendorong kepedulian warga melestarikan habitat Penyu. Tidak memperjual belikan telur-telurnya.

Karena, bila telur-telur yang ditetaskan di pantai ini bisa hidup selamat sampai dewasa kelak ia akan kembali ke pantai ini untuk bertelur.

"Puluhan anak Penyu yang dilepaskan tersebut merupakan hasil penetasan telur dari para personel Satgas Puter yang berada di Pulau Berhala," ucapnya.

Menurut dia, pantai Pulau Berhala merupakan daerah yang menjadi tempat pendaratan Penyu untuk bertelur, untuk itu marilah kita rawat dan jaga kebersihan pantai.

Parena penyu hanya ingin mendarat dan bertelur di tempat tertentu saja, daerah yang bebas polusi.

"Saya berharap pada seluruh personel yang ikut pada acara pelepasan Tukik ini untuk ikut meningkatkan rasa memiliki serta kepedulian tinggi terhadap kelestarian Penyu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, tidak ikut-ikutan menangkap dan menjual hewan penyu yang dilindungi oleh pemerintah ini," sambung Letkol Imam.

“Mudah-mudahan pelestarian penyu ini dapat menyadarkan masyarakat sekaligus menggugah instansi lain untuk ikut melaksanakan kegiatan serupa serta mengawasi hewan penyu dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," tambahnya.

(JW/CSP)