Tekan Penyebaran Covid-19, GTPP Masifkan Testing, Tracing dan Treatment

Tekan Penyebaran Covid-19, GTPP Masifkan Testing, Tracing dan Treatment
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut memasifkan kegiatan testing, tracing dan treatment (3T).

Dengan peningkatan kegiatan 3T, GTPP Covid-19 berharap bisa menekan angka kenaikan paparan Covid-19 di Sumut.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menyebut, hingga saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumut berjumlah 313 orang, kasus positif 2693, pasien meninggal 136 orang dan sembuh 634 orang.

Sumut sendiri saat ini memiliki enam laboratorium pemeriksa Covid-19 yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Keenam laboratorium tersebut adalah Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU), Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Adam Malik Medan, Mikrobiologi FK USU, RS Murni Teguh, RS TK. II Putri Hijau Medan dan RS Prima Husada Cipta Medan milik Pelindo I.

"Kita memiliki enam lab untuk pemeriksaan Covid-19 dan itu akan kita maksimalkan untuk mendorong testing dan tracing. Kenaikan konfirmasi kasus beberapa hari ini juga menunjukkan aktivitas tracing yang meningkat," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, saat live streaming.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang ditandatangani 13 Juli 2020, PCR test lebih difokuskan untuk menjaring kasus baru. Hal ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Selain itu GTPP Covid-19 Sumut juga akan mengikuti istilah baku yang dipakai seluruh dunia terkait istilah suspek, kasus probable dan kasus konfirmasi.

"Sesuai dengan Kemenkes yang baru PCR test lebih difokuskan menjaring kasus baru dan gugus tugas juga akan mengikuti istilah baku yang dipakai seluruh dunia untuk penggunaan istilah suspek, kasus probable dan kasus konfirmasi," terang Aris.

Sedangkan untuk treatment atau perawatan kepada pasien yang membutuhkan, menurut Aris, sudah dilakukan secara maksimal oleh RS.

"Terima kasih kepada semua tenaga kesehatan provinsi dan kabupaten/kota yang tanpa lelah aktif menelusuri kontak dan riwayat kasus serta merawat pasien-pasien yang membutuhkan," ujar Aris.

Aris menambahkan 3T akan menjadi kunci untuk menurunkan angka kasus positif dan angka fatalitas karena Covid-19. Namun dia juga mengingatkan ada 3 hal lain yang tidak bisa ditinggalkan untuk melandaikan kurva dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Ada tiga jurus lain agar kita bisa memutus mata rantai transmisi Covid-19 yaitu jaga jarak terutama saat di kerumunan, pakai masker dengan benar dan disiplin, hindari mengeluarkan droplet dan terkena droplet serta tentunya cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir," tandas Aris.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi